Reaksi Masyarakat India
Bentrokan telah menyebabkan gelombang kemarahan rakyat di India.
Pertempuran antar pasukan tersebut disebutkan melibatkan senjata-senjata seperti batu dan pentungan kayu.
Sebuah foto yang tersebar di media sosial di India juga memperlihatkan adanya batang-batang kayu yang dipenuhi paku yang digunakan dalam bentrokan tersebut.
Kesepakatan antara kedua pasukan memang melarang penggunaan senjata dan bahan peledak di sepanjang perbatasan, sehingga bentrokan tersebut terjadi tanpa penggunaan senjata militer.
Sementara itu, menurut laporan di media India, 76 tentara India juga terluka dalam bentrokan itu.
Oleh sebab itu, Modi bersumpah untuk mempertahankan perbatasan, dengan mengatakan bahwa angkatan bersenjata India telah diberikan kebebasan untuk mengambil semua langkah yang diperlukan dan mampu melindungi wilayah India.
Insiden itu meningkatkan ketegangan yang dimulai pada awal Mei ketika pihak India menuduh pasukan China melintasi wilayah perbatasan mereka di tiga tempat.
Upaya untuk Meredakan Ketegangan
Surat kabar Times of India melaporkan bahwa India telah memindahkan jet-jet tempur ke pangkalan-pangkalan udara yang menghadap ke China dan mengerahkan kapal perang tambahan di wilayah Teluk Benggala sebagai tanda bahwa mereka siap untuk eskalasi.
Pada bulan lalu, kedua negara telah mengerahkan pasukan tambahan menyusul ketegangan yang dipicu oleh tuduhan India bahwa China telah memasuki wilayah India.
Komandan militer telah mengadakan pembicaraan sejak bentrokan untuk meredakan ketegangan dan kedua negara mengatakan mereka menginginkan resolusi damai.
Namun sejauh ini tampaknya tidak ada terobosan.
Kedua negara mengatakan mereka juga berkomunikasi melalui saluran diplomatik.
Partai-partai oposisi telah mengecam pemerintah karena tidak mendeteksi apa yang dikatakannya adalah intrusi China dan menyerukan tindakan keras untuk membuat China meninggalkan wilayah India.
"Apakah pemerintah tidak menerima, secara teratur, gambar satelit dari perbatasan negara kita?" tanya Sonia Gandhi, pemimpin Partai Kongres oposisi. (TribunWow.com)