Terkini Internasional

Berupaya Damai dengan China, Perdana Menteri India: Tidak Ada yang Menyusup ke Perbatasan Kami

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang prajurit Tiongkok (kiri) dan seorang prajurit India berjaga di sisi Cina dari perbatasan Naku La yang melintasi antara India dan China.

TRIBUNWOW.COM - Pihak India, melalui Perdana Menteri India Narendra Modi berupaya meredakan ketegangan dengan pihak China.

Ia mengatakan tidak ada wilayah perbatasan India yang telah dilanggar atau pun wilayah yang telah dikuasai oleh China.

Hal ini diduga sebagai langkah untuk menjaga perdamaian antara dua negara yang hubungannya semakin memanas beberapa pekan terakhir.

Protes anti-China merebak di India, masyarakat melakukan boikot dan membakar foto pemimpin China, Xi Jinping. (EPA/ Sanjeev Gupta)

 

Klaim Mampu Sembuhkan Virus Corona dengan Cium Tangan, Tokoh Suci di India Meninggal Terpapar Covid

Dilansir voanews.com, Sabtu (20/6/2020), beberapa hari setelah 20 tentara India terbunuh dalam bentrokan berdarah dengan tentara Cina di sepanjang perbatasan Himalaya, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan bahwa India belum kehilangan wilayah apa pun.

"Tidak ada yang menyusup ke perbatasan kami, tidak ada orang di sana sekarang, juga tidak ada pos kami yang dikuasai," kata Modi dalam sebuah tayangan televisi, menyusul pertemuan pada hari Jumat dengan para pemimpin oposisi untuk membahas krisis tersebut.

Pernyataan itu dilihat sebagai upaya untuk meredakan ketegangan setelah bentrokan paling serius dalam hampir lima dasawarsa antar negara tetangga yang bersenjata nuklir.

India dan Cina saling menuduh telah memicu bentrokan yang terjadi Senin malam di Ladakh timur, wilayah pegunungan gurun yang gersang dan es, yang memiliki lokasi strategis bagi kedua negara.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar telah mengatakan kepada rekannya dari Tiongkok bahwa perselisihan dipicu pihak China yang menerobos ke wilayah India.

"Pihak China berusaha untuk membangun sebuah struktur di lembah Galwan di sisi kami LAC," ujar Subrahmanyam secara tertulis.

LAC mengacu pada Garis Kontrol Aktual yang membatasi perbatasan antara India dan China yang masih rawan dipersengketakan.

Sementara itu, berkebalikan dengan pernyataannya baru-baru ini, Modi sempat mengecam langkah China dan berkata akan mengambil langkah tegas.

"Seluruh negara terluka dan marah pada langkah yang diambil oleh China," kata Modi.

"India menginginkan perdamaian dan persahabatan, tetapi menegakkan kedaulatan adalah yang terpenting," ujarnya.

Di sisi lain, Cina mengatakan bahwa pemicu bentrokan tersebut adalah pasukan India yang melintasi LAC dan membangun benteng dan penghalang di wilayah perbatasan China.

"Kebenaran dan kesalahan sangat jelas, tanggung jawab sepenuhnya berada di pihak India," kata juru bicara kementerian luar negeri Cina Zhao Lijian, Jumat (19/6/2020).

India Mengklaim Pasukannya Dimutilasi Setelah Dihajar dengan Tongkat Berpaku oleh Tentara China

Reaksi Masyarakat India

Bentrokan telah menyebabkan gelombang kemarahan rakyat di India.

Pertempuran antar pasukan tersebut disebutkan melibatkan senjata-senjata seperti batu dan pentungan kayu.

Sebuah foto yang tersebar di media sosial di India juga memperlihatkan adanya batang-batang kayu yang dipenuhi paku yang digunakan dalam bentrokan tersebut.

Kesepakatan antara kedua pasukan memang melarang penggunaan senjata dan bahan peledak di sepanjang perbatasan, sehingga bentrokan tersebut terjadi tanpa penggunaan senjata militer.

Sementara itu, menurut laporan di media India, 76 tentara India juga terluka dalam bentrokan itu.

Oleh sebab itu, Modi bersumpah untuk mempertahankan perbatasan, dengan mengatakan bahwa angkatan bersenjata India telah diberikan kebebasan untuk mengambil semua langkah yang diperlukan dan mampu melindungi wilayah India.

Insiden itu meningkatkan ketegangan yang dimulai pada awal Mei ketika pihak India menuduh pasukan China melintasi wilayah perbatasan mereka di tiga tempat.

Upaya untuk Meredakan Ketegangan

Surat kabar Times of India melaporkan bahwa India telah memindahkan jet-jet tempur ke pangkalan-pangkalan udara yang menghadap ke China dan mengerahkan kapal perang tambahan di wilayah Teluk Benggala sebagai tanda bahwa mereka siap untuk eskalasi.

Pada bulan lalu, kedua negara telah mengerahkan pasukan tambahan menyusul ketegangan yang dipicu oleh tuduhan India bahwa China telah memasuki wilayah India.

Komandan militer telah mengadakan pembicaraan sejak bentrokan untuk meredakan ketegangan dan kedua negara mengatakan mereka menginginkan resolusi damai.

Namun sejauh ini tampaknya tidak ada terobosan.

Kedua negara mengatakan mereka juga berkomunikasi melalui saluran diplomatik.

Partai-partai oposisi telah mengecam pemerintah karena tidak mendeteksi apa yang dikatakannya adalah intrusi China dan menyerukan tindakan keras untuk membuat China meninggalkan wilayah India.

"Apakah pemerintah tidak menerima, secara teratur, gambar satelit dari perbatasan negara kita?" tanya Sonia Gandhi, pemimpin Partai Kongres oposisi. (TribunWow.com)