Kesalahan tersebut bahkan tidak dibantah oleh pengelola karantina.
"Petugas hanya pasrah saja. Katanya silakan lapor saja di mana pun," ujar Ferdinan.
Anggota keluarga Ariyanto yang lain, Naomi Toulasik menduga pihak tenaga kesehatan tidak teliti saat melakukan tes terhadap pasien yang bersangkutan.
Merasa kecewa dengan keteledoran tenaga medis, Naomi meminta agar petugas kesehatan bisa lebih teliti terkait hasil tes yang krusial untuk mengetahui terjangkit Covid-19 atau tidak.
"Kami minta petugas jangan main-main dengan penyakit ini, karena sudah memakan banyak korban," tegas Naomi.
Enggan Ungkap Detail Kesalahan
Menanggapi hal tersebut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Rote Nda, Widyanto P Adhy mengaku ada kesalahan dalam rapid test terhadap Ariyanto.
"Hari ini, kami mengakui kesalahan itu dan mengoreksinya dengan menerbitkan hasil pemeriksaan laboratorium yang benar," kata dia, Sabtu (13/6/2020).
Terkait masalah detail mengapa bisa terjadi kesalahan tersebut, Adhy menilai detail masalah tidak begitu penting.
"Menurut saya, tidak penting diberitakan bagaimananya. Tapi yang sudah dilakukan untuk memastikan tidak terjadi kesalahan yang sama lagi," kata dia.
Berkaca dari kesalahan tersebut Adhy mengatakan pihaknya kini tengah kembali membina staf dan memperkuat koordinasi antara staf internal. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Keluarga Kaget, Hasil Rapid Test Pria Ini Malah Reaktif Hamil, Petugas Akui Keliru" , "Hasil Rapid Test Pria Ini Reaktif Hamil, Keluarga Marah Datangi Tempat Karantina", dan "Pria Ini Dinyatakan Reaktif Hamil, Keluarga Terima 3 Surat dengan Hasil Rapid Test Berbeda"