Terkini Daerah

5 Bulan Jalin Cinta, Pernikahan Sesama Jenis di Soppeng Dibongkar Tamu Undangan, karena Curiga Fisik

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pernikahan sesama jenis antara MT dan MTR dibongkar oleh para tamu undangan.

TRIBUNWOW.COM - Mengaku sebagai pria, wanita asal Soppeng, Sulawesi Selatan nekat membawa hubungan asmaranya dengan pasangan wanitanya ke jenjang yang lebih serius, yakni pernikahan.

MTR (24) mengaku kepada calon mertuanya sebagai pria tulen saat melamar MT (21).

Pernikahan berlangsung di Desa Baringeng, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, pada Selasa, (9/6/2020) lalu.

Pasangan sejenis, MAS dan MIT melangsungkan pernikahan di Desa Baringeng, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, Rabu (9/6/2020). (Tribun Timur/Istimewa)

Nasib Mit, Pengantin Wanita yang Ternyata Laki-laki di Lombok Barat, Kini Jadi Tersangka

Mbah Gambreng Nikahi Pemuda 25 Tahun, Begini Cerita EO Beri Paket Pernikahan Gratis untuk Pengantin

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (14/6/2020), pernikahan sesama jenis tersebut justru menyebabkan MTR harus berhadapan dengan hukum karena mengaku sebagai laki-laki.

Hubungan asmara antara MTR dan MT sudah terjalin cukup lama yakni lima bulan.

Tiga bulan menjalani hubungan cinta, MT sudah mengetahui pria yang dicintainya itu ternyata seorang wanita.

Dibutakan oleh cinta, MT tak menolak ketika MTR menyatakan diri ingin melamar MT.

Keduanya akhirnya melangsungkan pernikahan secara siri.

"Adapun ijab kabul mereka terlaksana setelah MTR memalsukan identitasnya kepada orangtua MT bahwa dirinya adalah seorang pria. Padahal sejatinya adalah wanita," kata Kapolres Soppeng AKBP Puji Saputro Bowo Leksono, melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Sabtu, (13/6/2020).

Kedok Dibongkar Tamu Undangan

Hari bahagia antara MTR dan MT justru menjadi hari terburuk mereka.

Pasalnya pada resepsi yang digelar di tempat mempelai wanita, Selasa (9/6/2020), kecurigaan mulai timbul dari para tamu undangan.

Mereka merasakan ada yang aneh pada sosok MTR.

MTR dicurigai sebagai wanita karena perawakannya yang tak mencerminkan seorang pria.

Rasa curiga itu terus membesar hingga akhirnya warga melaporkannya kepada Kepala Desa Baringeng.

Warga ingin Kades Baringeng mengkonfirmasi kepada Kades Pising yang merupakan tempat asal mempelai pria mengenai kecurigaan tersebut.

Halaman
12