TRIBUNWOW.COM - Pengamat Kebijakan Publik UI, Riant Nugroho memberikan tanggapan terkait kontroversi adanya kenaikan tagihan listrik yang dialami oleh pelanggan PLN.
Dilansir TribunWow.com, Riant menyoroti masalah mental dari pihak PLN dalam menghadapi permasalahan kenaikan tarif listrik ini.
Hal itu dikatakannya dalam acara Sapa Indonesia Malam yang tayang di kanal Youtube KompasTV, Kamis (11/6/2020).
• Sebut Polemik Tarif Listrik Ada Tendensi Politik, Arya Sinulingga: Yang Komplain Bawa Datanya ke PLN
"Nomor satu adalah mental," ujar Riant.
Menurut Riant, semua pekerja di Perusahaan BUMN, khususnya PLN harus menyadari bahwa listrik adalah kebutuhan penting dari masyarakat secara umum.
Maka dari itu, setiap kinerjanya harus dilakukan dengan baik dengan tujuan hanya semata-mata untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.
Dirinya lantas mengulang apa yang sudah disampaikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir supaya bekerja dengan sungguh-sungguh karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
"Direksi, komisaris harus tahu bahwa yang namanya listrik itu adalah hajat hidup orang banyak, kedua, BUMN adalah badan milik rakyat," ujar Riant.
"Pak Erick pernah bilang kan bukan Badan Usaha Milik Neneklo, jadi enggak boleh ngawur," jelasnya.
Riant juga mengatakan bahwa cara kerja di PLN dan BRI berbeda, meski sama-sama di lingkup BUMN.
Menurutnya, bekerja di PLN tidak semata-mata untuk mendapatkan mendapatkan pelanggan dan keuntungan.
• Tantang Warga yang Komplain Listrik Naik Datang ke PLN, Arya Sinulingga: Banyak Tendensi Politik
"Artinya apa, ini adalah warning ketika kita melayani masyarakat, BUMN-nya PLN lain dengan BUMN-nya BRI," kata Riant.
"Dengan demikian saran kami adalah mindset chains-nya itu mental chains-nya adalah bagaimana melihat yang namanya bukan semata-mata star visite, bukan semata-mata bagaimana survive visite," terangnya.
Menurutnya, ada hal yang lebih penting yakni bagaimana memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Meskipun sedang dalam kondisi yang bisa dikatakan buruk.