TRIBUNWOW.COM - Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga memberikan tanggapan terkait adanya kontroversi kenaikan tagihan listrik sejumlah pelanggan PLN.
Dilansir TribunWow.com, Arya Sinulingga bahkan menantang warga yang mengomplain tagihan listrik naik tersebut untuk mendatangi langsung ke PLN dengan menunjukkan angkanya.
Arya menilai bahwa timbulnya kontroversi kenaikan tarif listrik tersebut tidak terlepas dengan adanya tendensi politik.
Hal ini disampaikan Arya dalam tayangan Youtube KompasTV, Kamis (11/6/2020).
• Arya Sinulingga Jelaskan Alasan Tarif Listrik Melonjak: Tarif PLN Tetap, yang Naik Mungkin Tagihan
Arya mulanya menegaskan bahwa tidak ada kenaikan tarif listrik, yang ada adalah penggunaan yang lebih banyak.
Dirinya menyadari tidak mungkin pihak PLN memberikan beban kepada masyarakat yang kondisi perekonomiannya sedang terpuruk di tengah pandemi Virus Corona.
"Kami pun tidak mungkin sangat tidak mungkin kita membebani publik dengan kondisi yang ada saat ini," ujar Arya.
Menurutnya, permasalahan yang timbul terkait kenaikan tagihan listrik ada kepentingan lain, khususnya terkait masalah politik.
Bahkan dirinya mengaku siap untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang merasa keberatan dan menilai adanya kenaikan listrik.
Arya meminta mereka supaya menunjukkan data-data objektifnya terkait kenaikan tarif listrik yang dialaminya.
"Jadi kalau ada yang melintir-melintir, kita berharap sih teman-teman tolonglah apalagi yang mempunyai tendensi-tendensi politik, tolong jujur," ungkap Arya.
"Kita berani kok, coba teman-teman yang komplain tersebut bawa angkanya ke PLN, lihat meterannya," katanya.
"Jangan-jangan yang komplain itu tidak bisa membantah nanti."
"Saya berani bener mengatakan bahwa lebih banyak tendensi hal-hal yang melintir yang membuat tidak clear," sambung dia.
• Fakta Baru Tagihan Listrik Melonjak Capai Rp 20 Juta, Tetap Harus Bayar hingga Alasan PLN
Lebih lanjut, ia berharap tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan PLN, khususnya tarif listrik tersebut untuk kepentingan pribadi ataupun golongan.