TRIBUNWOW.COM - Istilah buzzer saat ini sudah biasa terdengar sebagai pihak yang mendukung satu kelompok tertentu baik pemerintah maupun oposisi.
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman tidak setuju dengan tudingan Pengamat Politik Rocky Gerung bahwa pemerintah memelihara buzzer untuk menyerang para oposisi.
Fadjroel lalu menantang Rocky untuk menyebut siapa sosok buzzer tersebut.
• Dekan UGM Diteror, Refly Harun Beberkan Ancaman Buzzer: Lebih Sulit Jadi Pengamat ketimbang Pejabat
Perdebatan lalu terjadi di acara talkshow Rosi bertema 'Jokowi dan Masa Depan Demokrasi', Kamis (11/6/2020).
Pertama Rocky menegaskan bahwa buzzer itu ada.
"Perlu buzzer itu dibubarin sama kakak pembina," kata Rocky.
"Jadi memang ada buzzer itu."
Ia mengakui bahwa buzzer memang sulit untuk membuktikan bahwa buzzer tersambung langsung dengan pemerintah.
"Anda tidak bisa mendeteksi buzzer itu disuruh oleh presiden, disuruh oleh menteri," kata Rocky.
"Tapi fakta adanya buzzer menunjukkan ada yang piara," tambahnya.
Fadjroel kemudian tertawa mendengar argumen yang disampaikan oleh Rocky.
"Aku sesuai pikiran Rocky masa aku buzzer-nya Rocky," ledeknya.
Rocky mengatakan buzzer berfungsi untuk mencari kesalahan orang-orang yang berseberangan dengan pemerintah.
"Fungsi pertama buzzer adalah mengulik-ngulik pribadi orang," ucap dia.
"Jadi kalau Anda kasih kritik dan Anda punya problem privat, hati-hati itu buzzernya akan bongkar itu."
Menurut Rocky buzzer terdiri dari berbagai macam latar belakang, mulai dari mantan wartawan, mantan aktivis, hingga dosen.