Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Nastiti Kaswandani menyambut baik rencana ditundanya pembukaan sekolah secara fisik.
Hal itu ia sampaikan mengingat masih tingginya tingkat penularan Virus Corona (Covid-19), terutama di kalangan anak-anak.
Dilansir TribunWow.com, dr Nastiti menilai sekolah belum siap dibuka kembali meskipun sejumlah sektor lainnya akan mulai beroperasi dalam tahap new normal.
• Dokter Anak Tolak New Normal dan Peringatkan Herd Immunity di Sekolah: 1 Juta Anak Bisa Meninggal
"Alhamdulillah akhirnya pemerintah mengeluarkan wacana penundaan masuk sekolah," kata dr Nastiti Kaswandani, dalam MNC News, Selasa (2/6/2020).
"Tentu ini kami sambut gembira karena ini sejalan yang dikeluarkan IDAI berupa anjuran penundaan kembali anak-anak masuk sekolah," lanjutnya.
Nastiti menyebutkan pihak IDAI sudah membuat rekomendasi dan kriteria pembukaan kembali sekolah.
Berdasarkan hasil analisis, IDAI menilai saat ini belum tepat jika hendak membuka kembali sekolah secara fisik.
"Sebetulnya anjuran yang kami terbitkan dilakukan setelah melakukan analisis terhadap kecenderungan tren jumlah kasus, positivity rate, dan pola epidemiologis lainnya," papar Nastiti.
"Waktu itu kita analisis belum tepat waktunya untuk dilakukan pembukaan kembali sekolah," lanjutnya.
Nastiti mengatakan sudah mengimbau pihak terkait agar tidak terburu-buru membuka kembali sekolah.
Ia mengungkapkan persentase kasus positif Covid-19 yang terjadi pada anak-anak mencapai 7,9 persen dari jumlah total.
"Dari keseluruhan jumlah yang terkonfirmasi positif itu untuk anak dari 0-17 tahun, proporsinya sekitar 7,9 persen," kata Nastiti.
"Kalau dihitung, mungkin sekitar 2.000 kasus positif pada anak yang terkonfirmasi dari laboratorium," ungkapnya.
Ia mengakui jumlah tersebut cukup besar.
• Sebut Orang Sering Salah Paham soal New Normal, Bima Arya Luruskan: Sekolah Paling Akhir Tahun