TRIBUNWOW.COM - Sebanyak 22 warga di Desa Daenaa, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo terinfeksi penyakit antraks.
Dari 22 warga tersebut, 11 di antaranya merupakan kasus yang sudah terjadi satu minggu sebelumnya.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan Youtube KompasTV, Rabu (10/6/2029), gejala dari penyakit antraks ini adalah mengalami luka di sejumlah bagian tubuh, seperti di bagian mata, lengan, hingga perut.
Bentuk luka yang ditimbulkan yakni bisa sampai melepuh.
• 5 Arahan Jokowi soal New Normal: Jika Terjadi Peningkatan Kasus Baru Covid-19, Ada Pengetatan Lagi
Kepala Puskesmas Limboto Barat, Fatmawati Palilati mengatakan, 11 warga yang terinfeksi penyakit antrakas ini diduga telah mengonsumsi daging sapi yang dipotong pada tanggal 21 mei 2020 lalu.
Sama halnya dengan 11 orang yang sudah terinfeksi antraks terlebih dulu.
Pihak Puskesmas bersama Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo telah memberikan penanganan cepat kepada mereka 11 pasien terinfeksi antraks pada Rabu (10/6/2020).
Supaya penyakit antraks tidak menjalar ke bagian tubuh lain yang tentunya bisa lebih parah.
Sementara itu, beberapa warga lain yang lebih dulu terinfeksi antraks sudah beransur membaik dan lukanya mulai mengering.
"Kami melakukan pelayanan pengobatan dengan tujuan untuk mengontrol pasien yang sudah datang pada hari Selasa tanggal 2 (Juni 2020) itu dan ada beberapa yang lukanya sudah kering," ujar Fatmawati.
"Dan ada ketambahan lagi pasien yang terindikasi mempunyai gejala klinis yang mengarah ke antraks tersebut berjumlah 11 orang," jelasnya.
Selain itu, dirinya memastikan bahwa penyakit antraks tersebut hanya terjadi di satu desa tersebut, yakni Desa Daenna.
Dan tidak sampai menyebar ke desa lain di sekitarnya.
• Waspadai Klaster Baru Makassar, Gubernur Sulsel Buru Oknum yang Jemput Paksa Jenazah Corona: 3 RS
Simak videonya lengkapnya:
Penyakit anthrax (penyakit sapi gila) adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.