Meskipun telah banyak dibicarakan, Pandu Riono menyebutkan sebaiknya tidak menggunakan istilah new normal.
"Ini bukan mengistilahkan, tapi janganlah menggunakan norma normal baru," kata Pandu.
"Seakan-akan normal lama. Jadi suatu perilaku, lah," jelasnya.
Ia memberi contoh kebiasaan memakai helm pada pengendara motor.
Menurut Pandu, pengendara motor kini sudah lazim memakai helm karena pelan-pelan sudah dibiasakan dari dulu.
"Seperti dulu kalau kita naik motor tidak menggunakan helm, orang kini harus pakai helm. Atau pakai seatbelt," paparnya.
"Bahkan kalau kita naik pesawat terbang pun selalu diingatkan bagaimana cara pakai seatbelt," lanjut Pandu.
Penggunaan helm atau sabuk pengaman tersebut bertujuan menjaga pengendara tetap aman.
Berangkat dari contoh itu, Pandu Riono menyamakan dengan memakai masker atau mencuci tangan sebagai langkah preventif dalam masa pandemi.
"Itu adalah perilaku-perilaku yang untuk menjaga kita mengurangi risiko-risiko kalau terjadi bahaya," kata Pandu.
"Kita ini dalam keadaan bahaya. Tidak ada yang aman," tambahnya.
• Bantah Pemerintah Pusat, Walkot Malang Sutiaji Kritik Makna New Normal: Saya Pakai Standar WHO
Lihat videonya mulai menit 5.30:
Tanggapan Pengamat Kebijakan Publik
Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah menilai kebijakan new normal terlalu cepat diluncurkan.