"Jadi yang pertama, sebagaimana sering kami sampaikan di masa transisi bukan masa bebas ya," ujar Riza.
"Justru di masa transisi adalah masa yang lebih sulit, masa yang sangat dimungkinkan terjadinya penularan."
Lantas, Riza mengungkap istilah keras hingga menyebut masa transisi adalah saat paling bahaya.
Ia pun menyinggung tindakan warga yang justru keluar rumah selama masa transisi.
"Bahkan saya ada bahasa yang mungkin terlalu keras ya, saya bilang ini masa yang sangat berbahaya," ungkap Riza.
"Kenapa begitu? Karena kan kami melakukan pelonggaran, itu artinya potensi orang bertemu bertambah, jumlah orang keluar bertambah."
"Semuanya bertambah, itu artinya potensi penimbulan penyebarannya bertambah," sambungnya.
Karena itu, Riza menilai penting dilakukan sosialiasi untuk mengedukasi warga.
• Prediksi Puncak Corona pada Juni Ini, Hermawan Dukung Perpanjangan PSBB DKI: Pak Gubernur Bijak Ya
Ia pun mengimbau warga untuk tetap berada di dalam rumah.
"Untuk itu, apa yang harus dilakukan? Pertama, kita terus melakukan sosialisasi di berbagai kesempatan," jelas Riza.
"Kedua, kami minta tadi disampaikan apapun sebaik mungkin tempat yang paling baik adalah berada di rumah."
Meskipun begitu, Riza tak seutuhnya melarang warga untuk beraktivitas di luar rumah.
Asalkan, warga tetap menjalankan protokol kesehatan.
"Boleh keluar? Boleh, dengan protokol Covid yang ketat, masker, jaga jarak, cuci tangan, tidak di kerumunan dan lain sebagainya," tuturnya.
"Kemudian yang ketiga kami terus melakukan sosialisasi." (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Jayanti)