Virus Corona

Tanggapi Wagub Riza Patria, Azas Tigor Soroti Polemik Ganjil Genap Motor: Ini Seperti Logika Balon

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat dari Forum Warga Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan saat memaparkan catatan akhir tahun 2018 terkait kinerja Anies Baswedan, Kamis (10/1/2019).

TRIBUNWOW.COM - Pengamat kebijakan publik dari Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan menyoroti sistem ganjil-genap yang diterapkan pada kendaraan sepeda motor.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan untuk menanggapi pemaparan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Minggu (7/6/2020).

Sebelumnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan sistem ganjil-genap untuk membatasi aktivitas masyarakat di luar rumah.

Pengamat kebijakan publik Azas Tigor Nainggolan menanggapi kebijakan ganjil genap pada sepeda motor saat PSBB DKI Jakarta, dalam Kabar Petang, Minggu (7/6/2020). (Capture YouTube TvOne)

Blak-blakan Sampaikan Pernyataan Keras soal PSBB Transisi, Wagub DKI: Ini Masa Sangat Berbahaya

Hal itu ditetapkan dalam rangka perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mencegah penambahan kasus baru pasien Virus Corona (Covid-19).

Azas Tigor menilai kebijakan ganjil-genap tersebut dapat menimbulkan dampak lain bagi transportasi publik.

"Saya khawatirkan terjadi lonjakan ke fasilitas transportasi publik," ungkap Azas Tigor Nainggolan.

"Ini yang harus kita antisipasi," tambahnya.

Menurut Tigor, jika kebijakan itu diterapkan maka banyak orang akan beralih menggunakan kendaraan umum.

Akibatnya pengguna kendaraan umum akan melonjak dan menimbulkan kerumunan baru yang seharusnya dihindari dalam masa pandemi Virus Corona.

"Ini 'kan seperti logika balon. Di sisi kiri dipencet dengan ganjil genap, itu akan melendung ke kanan ke penggunaan fasilitas angkutan umum massal," jelasnya.

Ia kemudian menyinggung pernyataan Riza Patria tentang kebijakan ganjil-genap yang bertujuan mengurai kemacetan.

"Tadi ada pernyataan Pak Wakil Gubernur, bagaimana memecahkan penumpukan di traffic light, di persimpangan misalnya," papar Tigor.

"Itu bisa dibuat kotak kuning. Jadi kotak kuning dibuat untuk sepeda motor dan itu dikontrol betul supaya tidak terjadi peluang atau kesempatan penyebaran Covid-19," lanjutnya.

Umpamakan Transisi Gagal, Anies Baswedan Tak Segan Kembalikan Semua ke Rumah: Bila Angka Meningkat

Azas Tigor menegaskan hal yang lebih penting adalah mengawasi bagaimana PSBB dijalankan.

Seperti diketahui, PSBB kali ini ditetapkan sebagai masa transisi sebelum beranjak ke tahap new normal.

Halaman
123