Kakak yang hamil itu sempat disarkankan pihak rumah sakit untuk rawat jalan di rumah, namun karena sesak nafas tak tertahankan mereka baru ke rumah sakit.
"Jadi kalau kakak itu sempat dilarikan ke rumah sakit yang pertama kali itu sama IGD disuruh rawat jalan."
"Terus kemudian besoknya kembali lagi karena sudah enggak kuat karena sesak nafasnya itu," cerita DW.
Sedangkan, Ayah dan Ibunya yang ikut sakit awalnya hanya menjalani rawat jalan.
Lantaran terjadi sesak nafas, mereka lantas dibawa ke rumah sakit.
• Sempat Disebut Zona Hitam, Surabaya Kini Catat 519 Pasien Positif Covid-19 Sembuh Hanya dalam 5 Hari
"Terus kalau Mamah sama Papah sama juga, pertama kali saya bawa ke IGD terus kemudian disuruh rawat jalan, karena memang sudah enggak kuat balik lagi ke rumah sakit," ungkap DW.
DW menceritakan, mulanya pihak rumah sakit belum memberi tahu hasil swab sang kakak sulung.
Pada 28 Mei baru diberi tahu oleh pihak puskesmas bahwa kakak sulungnya positif terpapar Virus Corona.
"Jadi kalau tes swabnya kan itu kan dilakukan sama pihak rumah sakit itu pihak keluarga sebetulnya enggak dikasih tau kalau kakak itu di swab pada saat itu."
"Jadi pada saat kritis di Rumah Sakit PHC itu ternyata kakak di swab kemudian tanggal 28nya itu keluarga ditelpon dari pihak puskesmas kalau hasil swabnya kakak itu positif Covid," jelas dia.
• Cara Membersihkan Bahan Makanan yang Dibeli dari Supermarket selama Wabah Covid-19
Lihat videonya mulai menit ke- 5:28:
Risma Ingin Longgarkan PSBB
Virus Corona di Surabaya, Jawa Timur, masih cukup tinggi.
Meski demikian, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengusulkan agar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilonggarkan.
Hal itu diungkapkan Risma saat meninjau kesiapan Gelora Bung Tomo untuk Piala Dunia 2021 pada Minggu (7/6/2020).
• Jadi Pembicara Utama di Forum Internasional soal Covid-19, Anies: Masalah Terjadi Setidaknya Ada 2
Dilansir oleh Kompas TV, Risma berharap usulan melonggarkan PSBB itu diterima.