Meski begitu, kunci utamanya adalah tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Karena penyebaran Virus Corona masih berlangsung dan kemungkinan untuk terpapar tetap ada.
"Selain itu juga kita harus memastikan, bahwa kita harus tetap displin sepanjang masa sulit," pungkasnya.
• Ojol Bebas dari Aturan Ganjil Genap selama PSBB Transisi Jakarta, Boleh Bawa Penumpang Mulai Senin
Simak videonya mulai menit ke- 1.46:
Pakar Epidemiologi Sebut Situasi Belum Aman: Dalam Seminggu akan Meledak
Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono memperingatkan situasi wabah Virus Corona di DKI Jakarta yang dapat kembali memburuk.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan iNews, Jumat (5/6/2020).
Seperti diketahui, DKI Jakarta mulai melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang sebelumnya telah dilakukan dalam tiga fase.
Fase PSBB tambahan kali ini disebut sebagai masa transisi sebelum beranjak ke new normal.
Menanggapi hal tersebut, Tri Yunis mengungkapkan kriteria suatu wilayah dianggap cukup aman untuk melonggarkan pembatasan kegiatan.
"Aman itu bisa ditentukan dengan dibiarkan turun menerus kemudian kasus barunya akan relatif stabil dalam satu minggu," papar Tri Yunis Miko Wahyono.
Ia memberi contoh apabila jumlah kasus relatif stabil maka sudah cukup dianggap aman.
"Misalnya 20-30 terus, kemudian dia akan mencari batas aman sendiri," jelas Tri.
"Stabil itu artinya aman, bisa dipertahankan oleh DKI Jakarta," tambahnya.
• Jakarta Berlakukan PSBB Transisi, Ini yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Warga DKI