Virus Corona

Di Mata Najwa, Gus Miftah Akui Tak Setuju soal Ajakan Berdamai dengan Corona: Virusnya Mau Damai?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Gus Miftah dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (3/6/2020). Gus Miftah mengaku tak sependapat saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat berdamai dengan Virus Corona.

"Ini yang perlu kita revisi, banyak media yang nanti akan bisa mempelesetkan ataupun menggiring, yang paling penting adalah maksudnya menerima kita ini bukan salaman ama Covid bukan, tapi adalah."

"Saya akan menerangkan maksudnya Pak Presiden, Beliau kan bilang menerima itu bukan artian kita wes nerimo wae pasrah," ujar dokter Tirta.

Dokter Tirta menegaskan, Covid-19 tak akan pernah hilang namun bisa dikontrol.

Hal itu dapat dilakukan dengan cara melakukan kebiasaan baru.

"Tapi Covid ini dikontrol, dia akan selalu ada."

"Untuk tetap menjaga minimal kita tetap harus memutus rantai infeksi dengan cara apa, adat baru," ungkapnya.

Ia lantas menceritakan bagaimana ada restoran dan driver mobil daring yang menggunakan penyekat plastik untuk mengurangi risiko penyebaran Virus Corona.

• Respons Kebingungan Netizen soal New Normal, Dokter Tirta: Covid Itu Tidak Bisa Hilang Layaknya TBC

"Ada restoran buka kan ada meja-mejanya, apa adaptasi gaya barunya? Sekarang setiap restoran setiap meja dikasih celah plastik."

"Kemarin saya mengalami, saya order sebuah aplikasi online yang transportasi saya lihat di belakang di drivernya itu dikasih sekat plastik," ceritanya.

Ia yang seorang dokter mengaku, hal itu membuat dirinya tidak lebih kreatif dari sang driver.

"Saya tanya kenapa Bapak kayak gini? Ini inisiatif saya New Normal, wah kok lebih nyampe dari saya," imbuhnya.

Selain itu, kebiasaan baru yang lain adalah adanya bisnis penyemprotan disinfektan.

"Kemudian ada bisnis baru, fogging dan disinfektan mobil dan motor."

"Dan New Normal sekarang adalah orang membeli makanan yang bersih," ucap dia.

• Abaikan Sikap Masyarakat, Dokter Tirta Sebut Nakes Sudah Surati Keluarga soal Kemungkinan Terburuk

Dokter asal Solo ini mengatakan, dengan Covid-19 orang jadi lebih menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang sebenarnya sudah sejak lama dicanangkan.

"Karena Covid semua warga Indonesia melakukan PHBS, lebih cepat dan itu sebenarnya agenda kita dari tahun 70an," katanya.

Dirinya berharap disiplin kesehatan bisa dilakukan mulai dari atas hingga bawah.

"Jadi merupakan PHBS harus kita laksanakan lebih lanjut, protokol kesehatan kita jalankan sesuai dengan kebijakan pemerintah atas bawah terstruktur," sambungnya. (TribunWow.com)