TRIBUNWOW.COM - Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Gus Miftah mengaku tak sependapat saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat berdamai dengan Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Gus Miftah menyatakan ajakan berdamai dengan Virus Corona itu justru menunjukkan kegamangan pemerintah.
Ia juga menduga sejumlah penyebab hingga presiden mengajak masyarakat berdamai dengan virus yang telah menewaskan ribuan orang di Indonesia itu.
Hal itu disampaikan Gus Miftah dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (3/6/2020).
• Luhut Pandjaitan Sebut Hilirisasi Minerba Bisa Pulihkan Ekonomi Pasca-pandemi, Siapkan 500 TKA China
• Tanggapi soal Jokowi dan Menkominfo Dinyatakan Melanggar Hukum, Refly Harun: Kita akan Klepek-klepek
Pada kesempatan itu, mulanya Gus Miftah menyebut Virus Corona tak akan hilang dari muka bumi.
"Saya pikir begini, virus ini harus dipahami bahwa virus ini tidak akan hilang sama sekali, akan tetap ada," ucap Gus Miftah.
"Artinya keberadaannya tidak akan hilang sama sekali."
Gus Miftah menyebut, keberadaan Virus Corona justru memaksa wearga untuk peduli dengan kebersihan.
Ia pun secara gamblang menyatakan tak setuju dengan istilah berdamai dengan Virus Corona.
"Islam kenapa kemudian mengajarkan kita untuk kebersihan? Maka kita sering mendengar kebersihan itu sebagian dari iman," kata Gus Miftah.
"Saya pribadi kurang sepakat dengan istilah berdamai dengan virus."
Menurut dia, istilah berdamai bisa digunakan jika kedua pihak memiliki kemauan yang sama.
Hal itulah yang disebutnya masih menjadi tanya hingga kini.
• Semakin Parah, Kota Surabaya Berubah Jadi Zona Hitam Corona, 127 Anak dan Balita Positif Covid-19
Pasalnya, tak ada yang mengetahui kapan Virus Corona mau berdamai dengan seluruh warga di Indonesia.
"Kalau saya berdamai dengan Mbak Nana (Najwa Shihab -red), itu ada kemauan dari saya, ada kemauan dari Mbak Nana," ucapnya.