Virus Corona

Belasan Warga di Klaten Isolasi Mandiri, Tak Tahu Jenazah yang Dimakamkan Pasien Positif Covid-19

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para penggali kubur di pemakaman Pondok Ranggon, Jakarta. Foto diambil pada 6 Mei 2020. Belasan warga Dukuh Purwosari, Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah harus mengisolasi mandiri di rumah selama 14 hari karena memiliki riwayat pernah berkontak dengan pasien positif virus corona (Covid-19) yang meninggal, Rabu (3/6/2020).

"Kemudian, sebelum meninggal di rumah sakit, yang bersangkutan ini pada saat Lebaran pulang ke Klaten. Tidak lebih dari enam anggota keluarga yang berkontak dengan pasien," terang dia.

Pihaknya mengatakan sudah meminta kepada warga yang pernah punya riwayat berkontak dengan pasien positif corona meninggal untuk melaksanakan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.

Selama isolasi mandiri, keluarga disarankan untuk tidak menggelar kegiatan yang dapat mengundang orang banyak.

Di samping itu, pihaknya juga meminta warga untuk tetap tenang dan tidak panik.

"Tetap lakukan isolasi mandiri, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan mengkonsumsi makanan yang bergizi mengandung vitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Dan rumah duka juga sudah disemprot disinfektan," tutur dia.

Syarat dan Keperluan Dokumen Penumpang Garuda di Tengah Corona, Rute Domestik dan Internasional

Kelik mengaku akan terus memantau kondisi warga yang menjalani isolasi mandiri tersebut.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan puskesmas untuk melakukan rapid test terhadap warga tersebut.

"Kita menunggu perkembangan dulu. Karena yang lebih tahu dari puskesmas untuk rapid test," terang Kelik.

(Kompas.com/Labib Zamani)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ikut Makamkan Pasien Positif Corona, Belasan Warga di Klaten Isolasi Mandiri"