TRIBUNWOW.COM - Seorang jenazah pasien positif Virus Corona kembali dimakamkan tanpa protokol kesehatan.
Kali ini, peristiwa tersebut terjadi di Dukuh Purwosari, Ngerangan, Bayat, Klaten, Jawa Tengah.
Akibatnya, belasan warga yang pernah kontak dengan sang pasien kini harus melakukan isolasi mandiri.
• Semakin Parah, Kota Surabaya Berubah Jadi Zona Hitam Corona, 127 Anak dan Balita Positif Covid-19
Disebutkan, pasien positif Covid-19 berinisial T di wilayah tersebut memiliki riwayat tinggal di Semarang yang merupakan zona merah Covid-19.
Plt Camat Bayat, Kelik mengatakan, pasien yang merupakan warga Purwosari, Ngerangan tersebut selama ini tinggal di Semarang.
Lebaran kemarin, katanya, pasien pulang ke Klaten untuk bersilaturahmi dengan keluarganya.
"Lebaran selesai pasien ini pulang lagi ke Semarang. Informasinya sakit ginjal. Jadi, pada saat dirawat di rumah sakit penanganannya biasa saja tidak di ruangan isolasi," katanya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/6/2020).
Jenazah pasien T dibawa mobil ambulans dari RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang menuju Klaten.
Jenazah pasien T tidak dibawa ke rumah duka dan langsung dibawa ke pemakaman.
Pihak rumah sakit hanya meminta warga untuk menyiapkan disinfektan.
Warga juga tidak curiga dengan kedatangan jenazah pasien T tersebut di makam.
Bahkan, terang Kelik, sedikitnya ada lima orang warga yang ikut membantu menurunkan peti jenazah pasien T dari mobil ambulans menuju ke liang lahat.
"Kita tahunya pagi tadi informasinya hasil swab jenazah pasien T positif corona. Pak Kepala Desa Ngerangan sudah dikonfirmasi semua yang terlibat di situ langsung disuruh mandi keramas sama baju yang dipakai untuk dicuci," terang dia.
Kelik mengatakan bersama dengan tim Gugus Tugas Covid-19 kecamatan yang meliputi kapolsek, danramil, puskesmas, kepala desa dan unsur lainnya langsung melakukan tracing keluarga yang punya riwayat kontak dengan pasien positif corona meninggal.
"Setelah kita telusuri kurang lebih yang ikut membantu menurunkan peti jenazah itu ada lima orang warga."