Anjuran itu disampaikan mengingat pertumbuhan kasus baru di Indonesia yang relatif masih tinggi.
"Pertimbangannya kita melihat indikator epidemiologisnya," jelas Nastiti.
"Pertama, jumlah kasus positif dari hari ke hari masih fluktuatif. Kadang naik sampai 600-900, tapi kemudian turun lagi," lanjutnya.
"Artinya belum menunjukkan pola penurunan yang konsisten," kata Nastiti.
Nastiti menyebutkan rekomendasi tersebut juga berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO).
Ia menyinggung hal tersebut perlu diperhatikan jika ingin segera memasuki tahap new normal.
"Kami mengacu pada rekomendasi WHO bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin membuka kembali sekolah atau ingin memasuki era new normal," jelasnya.
"Yang menurut kami kita belum sampai pada saat itu," tambah Nastiti.
• Tak Setuju Sekolah Buka saat New Normal, Dokter Anak: 14 Anak Meninggal dari Sekitar 500 Jiwa
Lihat videonya mulai dari awal:
Tanggapan Kak Seto
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menyampaikan pendapatnya tentang wacana sekolah yang akan dibuka kembali.
Pemerhati pendidikan itu menyebutkan agar memperhatikan persiapan sebelum membuka sekolah dalam rangka new normal.
Seperti diketahui, new normal disebut sebagai cara hidup baru setelah ada pandemi Virus Corona (Covid-19).
• Sebut Sekolah Belum Siap Jalankan New Normal terkait Corona, KPAI: Berpotensi Menjadi Kluster Baru
Dilansir TribunWow.com, pria yang akrab disapa Kak Seto ini awalnya meminta agar pemerintah tidak terburu-buru membuka sekolah.
Sebelumnya sekolah rencananya akan kembali dibuka pada 15 Juni 2020.