Terkini Nasional

Ungkap 130 Anak di Jawa Timur Positif Covid-19, Gugus Tugas: Satu Meninggal, Umur 1,6 Tahun

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi dalam tayangan KompasTV, Selasa (2/6/2020). Joni memaparkan rincian jumlah anak yang positif terinfeksi dari total 130 anak.

Penyebab pertama adalah karena adanya arus mudik ke Jawa Timur dari daerah-daerah berzona merah seperti Jabodetabek.

Kedatangan para warga yang menjalankan tradisi mudik menjelang hari Idul Fitri tersebut meningkatkan potensi penularan pada keluarga yang didatangi.

Pasalnya, pasien yang tidak menyadari dirinya telah terjangkit, bisa dengan leluasa bertemu sanak keluarga dan menyebarkan virus tersebut secara luas.

Soroti Perilaku Warga yang Tak Taat Aturan, Gugus Tugas Jawa Timur: Surabaya Bisa Jadi Wuhan

Sementara itu, kemungkinan lain yang menyebabkan adanya peningkatan kasus tersebut adalah karena tes deteksi Covid-19 yang dilaksanakan secara masif.

Dengan dilakukannya tes tersebut, maka akan muncul jumlah orang yang terjangkit Virus Corona secara faktual.

"Dua faktor yang berpengaruh karena banyak orang yang mudik atau mudik balik, dan peningkatan kapasitas tes pada penduduk yang berisiko," terang Pandu saat dihubungi Kompas.com, Minggu (31/5/2020).

Apabila peningkatan kasus tersebut sejalan dengan peningkatan kapasitas tes Covid-19, Pandu mengatakan bahwa hal itu merupakan tanda yang baik.

Dengan banyaknya warga yang diketahui terjangkit Virus Corona, maka penanganan lebih lanjut akan dapat dilakukan dan bisa menekan penularan lebih lanjut.

Oleh karenanya, Pandu mewanti-wanti agar daerah dengan kasus yang minim tetap waspada karena itu belum berarti daerahnya bebas Covid-19.

"Sehingga kalau ada kabupaten atau kota yang nol kasus atau sedikit, mungkin disebabkan tes yang sedikit juga. Jangan senang dulu," ujar Pandu.

Pandu kemudian menyoroti status pembatasan sosial bersakala besar (PSBB) yang menurutnya masih harus ditetapkan di Jawa Timur.

Pasalnya, dengan peningkatan kasus positif Covid-19 harian tersebut, Jawa Timur dinilai belum bisa mengendalikan pandemi di wilayahnya.

"Jatim belum memenuhi syarat utama dari epidemiologi (untuk melakukan pelonggaran batasan), bahwa penularan belum terkendali," tandas Pandu. (TribunWow.com)