"Kemudian kalau kita kelompokkan pada umur balita maka yang sakit sebanyak laki-laki 22 yang perempuan 28," terangnya.
Joni mengatakan bahwa dari jumlah tersebut, terdapat seorang anak berumur 1,6 tahun yang meninggal dunia.
Diketahui, balita tersebut ternyata memiliki penyakit comorbid atau penyakit perantara saat terjangkit Covid-19.
"Diantaranya itu ada satu yang meninggal, umur 1,6 tahun, tapi itu kebetulan juga ada demam berdarahnya," tutur Joni.
Melalui analisis dari pihak gugus tugas, Joni menyebutkan adanya dua sumber penularan yang membuat anak-anak tersebut terinfeksi.
Sumber penularan terbanyak menurut catatan, berasal dari orangtua sang anak yang terlebih dahulu terjangkit.
Sedangkan sumber penularan lainnya adalah dari lingkungan sekitar seperti misalnya pengasuh sang anak.
"Ketularannya memang paling banyak dari orangtuanya. Tapi ada juga orangtuanya ternyata negatif. Artinya dari pengasuhnya," kata Joni.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama: 02:00:
Penyebab Peningkatan Kasus di Jawa Timur
Epidemiolog dari FKM UI, Pandu Riono, membeberkan analisis penyebab kasus harian Covid-19 di Jawa Timur terus melonjak.
Pandu menyinggung adaya dua kemungkinan yang dapat menyebabkan peningkatan tersebut.
Kemungkinan tersebut antara lain akibat adanya pergerakan arus mudik yang dilakukan penduduk dari wilayah berzona merah ke daerah-daerah di Jawa Timur.
Selain itu bisa juga dikarenakan tes untuk mengidentifikasi Virus Corona yang digalakkan sehingga ditemukan banyak warga yang ternyata sudah terjangkit.
Dilansir Kompas.com, Senin (1/6/2020), melihat adanya peningkatan kasus positif Covid-19 di Jawa Timur, Pandu menyoroti adanya dua kemungkinan.