Menurut Khofifah, perlu segera disiapkan rumah sakit untuk menampung para pasien.
Selain itu, ia menilai perlu disiapkan skema apabila rumah sakit di Situbondo dan Jember tidak mampu menampung pasien Covid-19.
"Hasil tracing kita lihat kembali untuk melakukan proses intervensi yang kira-kira paling efektif," katanya.
"Misalnya kita bisa melihat ketersediaan rumah sakit di Situbondo. Berarti kalau mereka positif, harus segera dibawa ke layanan terdekat," lanjut Khofifah.
"Kalau Jember tidak memungkinkan, harus dibawa ke Surabaya," tambahnya.
• Kasus Corona di Jatim Melonjak, Gubernur Khofifah: Saya Mohon Silaturahmi Idulfitri secara Online
Lihat videonya mulai menit 1:30
Penjelasan Emil Dardak
Pada wawancara dengan Metro TV pada Jumat, Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak mengatakan bahwa sebagian besar pasien positif Virus Corona di daerahnya tanpa gejala sesak nafas.
Mulanya, Emil Dardak menjelaskan bahwa pihaknya sudah sering mengatakan bagaimana cara penanganan Virus Corona di Jatim.
"Sebenarnya sudah sering disampaikan, dari beberapa waktu yang lalu bahwa kita mengantisipasi kenaikan angka konfirmasi yang akan signifikan selama mungkin seminggu lebih dari sekarang ke belakang dan akan ke depan," ujar Emil Dardak dikutip dari channel YouTube Metrotvnews pada Sabtu (30/5/2020).
Ia menjelaskan bahwa Pemda Jatim telah meningkatkan kapasistas dalam pelacakan, pengecekan, dan penanganan pasien (Tracing, Testing dan Treating).
"Karena dilakukannya 3T yaitu Tracing, Testing dan Treating jadi di tiga hal, kita sama-sama melakukan peningkatan kapasitas, secara Tracing yang diterjunkan untuk melakukan penelusuran ditambah," ungkap dia.
Bahkan pengecekan dengan rapid test juga telah ditingkatkan.
"Secara testing kapasitas kita, jadi tracing ini banyak kaitannya dengan ketersediaan rapid testing juga yang sudah meningkat sangat signifikan."