Menolak menyerah, polisi akhirnya menembaki pelaku hingga tewas.
"Korban anggota Polri meninggal dunia dan pelaku juga meninggal dunia," jelas Dedy.
• Viral Pria Bertato Peta Indonesia dalam Demo George Floyd, Beri Pengakuan: Saya Sekarang Menyesal
Pola Teror Baru ISIS
Sebelumnya diberitakan, Pengamat Intelijen Dynno Chressbon telah mengatakan bergantinya pemimpin ISIS akan membawa perubahan besar terhadap pola serangan terorisme di Indonesia.
Seperti yang telah diketahui, Abu Bakr al-Baghdadi pemimpin ISIS telah tewas bunuh diri pada 26 Oktober 2019, saat diserbu oleh tentara Amerika Serikat. Posisi Abu Bakr al-Baghdadi sebagai pemimpin ISIS kemudian digantikan oleh al-Quraishi yang memiliki latar belakang militer.
Latar belakang al-Quraishi yang berasal dari badan militer akan membawa perubahan terhadap pola serangan teror di Indonesia.
Dilansir dari laporan wartawan Warta Kota Achmad Subechi, Dynno mulanya menjawab pertanyaan apakah kejadian teror yang terjadi di Medan adalah bentuk pamer kekuatan al-Quraishi yang telah menjadi pemimpin baru kelompok teror ISIS.
Dynno mengiyakan pernyataan tersebut .
Menurutnya adanya serangan ke instansi kepolisian adalah bentuk ketaatan atau baiat kelompok teror di Indonesia kepada pemimpin baru ISIS al-Quraishi.
"Ya menurut saya bahwa ini menunjukkan kemampuan mereka untuk membaiat kepada pemimpin baru ISIS yaitu al-Quraishi," kata Dynno.
• Fakta Polisi Dibunuh dengan Pedang di Kalsel, Pelaku Sempat Bakar Mobil Patroli, Masih Usia 20-an
Pemimpin baru ISIS tersebut menurut Dynno lebih militan dibandingkan al-Baghdadi.
"Dan al-Quraishi lebih militan dari al-Baghdadi," kata dia.
Dynno kemudian menjelaskan alasan al-Quraishi lebih militan dibandingkan al-Baghdadi.
Menurut keterangan Dynno, sifat keras al-Quraishi disebabkan dirinya merupakan mantan dari kolonel pasukan elite dari pasukan elite bekas kepmimpinan Saddam Hussein di Iraq.
"Karena latar belakang al-Quraishi adalah kolonel pasukan elit dari pasukan elitnya eks kepemimpinan Saddam Hussein di Iraq," terang Dynno.