"Mana unit-unit kegiatan yang dibuka nanti akan bertahap, mungkin kita mulai dari perkantoran dulu, mungkin museum, ruang terbuka," pungkasnya.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-00:55:
Potensi Gelombang Kedua Saat New Normal
Ketua MPR Bambang Soesatyo mewanti-wanti akan adanya potensi penyebaran Covid-19 gelombang kedua saat penerapan new normal.
Oleh karenanya, ia berpesan agar seluruh pihak tidak memandang remeh risiko tersebut dan tetap melaksanakan protokol kesehatan secara disiplin.
Bambang juga meyakini bahwa masyarakat akan lebih memilih menjalankan keseharian dengan aturan dibandingkan harus kembali menjalani pembatasan sosial.
Dilansir Kompas.com, Senin (1/6/2020), Bambang menuturkan bahwa penetapan tatanan normal baru akan dapat membantu masyarakat untuk pulih dari keterpurukan akibat pandemi.
Namun potensi penularan gelombang kedua yang lebih masif, masih mengintai pelaksanaan new normal tersebut.
Ia berpesan agar protokol kesehatan yang menjadi dasar tatanan normal baru harus terus dilakukan dengan tertib.
"Siapa pun tidak boleh meremehkan potensi ancaman dari Covid-19, sehingga kepatuhan pada protokol kesehatan bersifat mutlak," ujar Bambang, Minggu (31/5/2020).
Bambang menyinggung mengenai kondisi di Kota Seoul, Korea Selatan yang harus kembali mengalami pembatasan sosial.
Pasalnya, setelah dua pekan melonggarkan aturan dan menerapkan new normal, pemerintah kembali harus menghadapi terjadinya kasus penularan baru.
• Siapkan Skenario New Normal Bidang Pariwisata, Kementerian Sempurnakan Fasilitas dengan Program CHS
Maka dari itu, Bambang berharap agar tatanan normal baru yang rencananya akan diberlakukan di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota dapat berjalan dengan baik.
"Saya yakin dan percaya bahwa setelah sekian lama merasakan ketidaknyamanan karena pembatasan sosial, semua elemen masyarakat tentu lebih memilih konsekuensi pemulihan kehidupan yang berkelanjutan," tutur Bambang.
Menurut Bambang, pemulihan kehidupan tersebut memiliki makna sebagai awal mula kembali bergeliatnya kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat seperti sebelumnya.