Meskipun berusaha dialihkan, masalah Virus Corona disebutnya tetap menjadi sorotan publik.
"Memang ada perbincangan bahwa mungkin ada pihak yang menginginkan ada isu selain Covid-19 yang dibicarakan," ucap dia.
"Karena Covid-19 ini akan terkait dengan ekonomi, maka muncullah isu-isu yang sebetulnya seksi tapi menurut saya sampai saat ini gagal masuk untuk menggantikan permasalahan ekonomi akibat Covid-19."
Terkait hal itu, ia lantas menyinggung soal kepemimpinan Jokowi sejak periode pertama.
Isu soal kebebasan menurutnya tak pernah menjadi fokus utama mantan wali kota Solo itu.
"Isu soal komunisme dan yang kedua soal ini, isu soal kebebasan berpendapat."
"Tapi lagi-lagi dari periode pertama Pak Jokowi, ini kerap terjadi dan memang ya tidak menjadi fokus utama Pak Jokowi," tandasnya.
• New Normal Segera Mulai, Ade Armando Sebut Rakyat Belum Dijelaskan: Masak Berharap Pak Jokowi?
Simak video berikut ini dari menit awal:
Kritik Refly Harun
Di sisi lain, sebelumnya Pakar Hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada (UGM), Zainal Arifin Mochtar angkat bicara soal kabar batalnya seminar bertajuk pemakzulan presiden di masa pandemi Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Zainal Arifin Mochtar menanggap pembatalan seminar tersebut menjadi wujud tak diizinkannya warga berbeda pendapat dengan pemerintah.
Ia bahkan menyinggung soal pihak yang sengaja menghalangi publik mengkritik pemerintah.
Hal itu disampaikan Zainal Arifin dalam kanal YouTube Refly Harun, Minggu (31/5/2020).
• Kecewa soal Rangkap Jabatan Wamen, Refly Harun Puji Susi-Erick Thohir: Mereka Rela Hilang Kesempatan
Pada kesempatan itu, sebelumnya Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun meminta pendapat Zainal soal kebebasan berpendapat di era sekarang.
Menurut Refly, pembicaraan soal kebebasan seharusnya bahkan sudah selesai diperdebatkan sejak era reformasi.
Karena itu, Refly menganggap situasi yang kini terjadi begitu horor.