"Saya enggak terima Pak, betul saya enggak terima. Saya dibilang enggak bisa kerja," bentak dia.
Ia merasa bantuan tersebut diserobot untuk wilayah lain yang tingkat kasusnya tidak setinggi Surabaya.
"Siapa yang enggak bisa kerja sekarang, kalau ngawur nyerobot gitu?" tanya Risma lagi.
Dikutip dari Surya.co.id, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengirimkan mobil tersebut untuk Lamongan dan Tulungagung.
Sebelumnya kedua mobil itu sempat beroperasi selama dua hari di Surabaya dan Sidoarjo.
Khofifah menyampaikan ucapan terima kasih karena mendapat bantuan BNPB.
"Alhamdulilah kami kembali mendapat bantuan dari BNPB, berupa dua unit mobil mesin PCR," kata Khofifah Indar Parawansa, Jumat (29/5/2020).
"Bantuan ini penting, karena saat ini kebutuhan mesin PCR test untuk swab memang yang paling dibutuhkan karena validitasnya paling tinggi," lanjut dia.
Masing-masing mobil tersebut dilengkapi empat mesin PCR.
Mesin tersebut dapat mengetes sampai 200 sampel tiap hari.
Dengan jumlah empat mesin PCR di tiap mobil, maka kemampuan tesnya menjadi empat kali lipat.
"Dengan tambahan bantuan mobil mesin PCR ini maka kapasitas maksimal layanan swab test di Jatim jika dimaksimalkan mencapai 3.106 sampel per hari," jelas Khofifah.
• Kisruh dengan Tri Rismaharini, Pemprov Jatim Sebut Mobil PCR Tak Digunakan untuk Surabaya Saja
Lihat tayangan selengkapnya mulai dari menit pertama:
(TribunWow.com/Anung/Via)
Artikel ini diolah dari surya.co.id dengan judul Khofifah Beber Fakta dan Pengakuan Mobil PCR Dikirim ke Tulungagung yang Bikin Risma Marah Besar