Ali Rahman menambahkan, saat timnya mendatangi rumah pasien, ternyata sang pasien tak ada di rumah.
"Pasien tidak ada di rumahnya, kita cek di tempat lain atau rumah di keluarga lainnya. Sementara ini tetap kita negoisasi dengan keluarganya," jelas dia.
Diketahui, kedua pasien ini merupakan santri dari pasien dari klaster Tambora dan masih dicari keberadaannya.
Lihat video selengkapnya:
Sementara itu dikutip dari TribunTimur.com, Kepala BPBD Sulawesi Barat, Darno Majid mengatakan peristiwa itu terjadi pada Jumat (29/5/2020).
Dia mengatakan, ada pihak keluarga yang memaksakan agar pasien keluar dari rumah sakit, padahal ia belum dinyatakan sembuh.
Dua orang telah berhasil kabur lewat jendela ruangan isolasi, sementara satu orang lainnya tertahan.
Apalagi beberapa keluarga pasien mendatangi rumah sakit, mereka protes agar anaknya dikeluarkan.
• Pakar Epidemiologi UI Ungkap Waktu yang Tepat untuk Memulai New Normal: Tunggu Dulu
Alasan mereka meminta dikeluarkan karena menganggap tak ada kejelasan soal hasil pemeriksaan swab.
"Jadi begini, ada satu pasien sudah sembuh mau dikeluarkan, yang lainnya ini juga memaksa mau ikut keluar," kata Darno.
Salah seorang warga, Ansari yang berada disekitar RSU Regional Sulbar mengatakan, saat ini pihak gugus tugas sedang mencari kedua pasien yang berhasil kabur.
"Sementara dicari, mau dijemput paksa kembali. Dia kabur lewat samping kantor PMI, lari keluar, tidak ada orang mau tangkap karena tidak ada yang pake APD,"ungkapnya.
Di sisi lain, Direktur RSU Regional Sulbar, dr Indahwati Nursyamsi mengatakan, dua pasien yang berhasil kabur masing-masing inisial Y dan D.
"Orang tua pasien tidak mau mengerti, ngotot mau bawa pulang anaknya," kata dr Indah via whatsapp kepada Tribun-Timur.com, Jumat (29/5/2020) malam.
(TribunWow.com)