"Sampai sejauh ini informasi tersebut belum kami dapatkan secara resmi, sehingga sementara kami klasifikasikan sebagai PDP," jelasn Dewa Nyowan, dalam tayangan Kompas TV, Senin (18/5/2020).
Ari juga sempat diisolasi dan dirawat oleh tenaga medis dengan pakaian alat pelindung diri (APD) lengkap.
Dewa Nyoman kemudian menuturkan perjuangan para tenaga medis selama menangani pasien Corona.
Beberapa dari mereka diketahui sampai tinggal di indekos di sekitar rumah sakit agar tidak perlu pulang.
"Kita ketika memilih pejuang-pejuang ini, salah satunya kita memilih berdasarkan kriteria," papar Dewa.
"Salah satunya memang menghindari yang tinggal bersama orang tua karena kita tahu sangat rentan," lanjut dia.
"Karena konsekuensi itu, pejuang-pejuang ini jadi ngekos di daerah Surabaya," jelasnya.
• Prank Ngaku Positif Kena Corona dan Konsumsi Miras, Empat Remaja di Bone Kini Minta Maaf ke Perawat
Dewa menyebutkan beberapa tenaga medis memang berasal dari luar Surabaya.
"Sehingga salah satu pengorbanan mereka ngekos di daerah-daerah yang di sekitar rumah sakit," katanya.
Selain itu, para tenaga kesehatan ini terpaksa tidak dapat bertemu keluarga untuk mengurangi risiko penularan.
"Beberapa ada yang seperti itu untuk menghindari risiko," ungkap Dewa. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)