Namun, Wakil Ketua Partai Gerindra ini berharap pemerintah menerapkan New Normal pada waktu yang benar-benar tepat.
Sehingga tidak ada risiko tinggi yang bisa ditimbulkan.
Karena seperti yang diketahui, selama belum ditemukannya vaksin maka Virus Corona belum bisa diatasi sepenuhnya.
Maka dari itu yang bisa dilakukan pemerintah saat ini adalah meminimalisir terjadinya penyebaran, yaitu dengan tetap melakukan pengawasan yang ketat.
"Oleh karena itu kita sangat menyambut ya jika data-data sains data-data kesehatan akhirnya memberikan sinyal kita bisa mulai merelaksasi PSBB ini tentunya dengan prosedur kesehatan yang ketat," katanya.
"Pertama lakukan krisis kesehatan ini kita bisa atasi, kedua bagaimana krisis ekonomi kita juga pulihkan dengan langkah-langkah yang tidak berisiko untuk gelombang kedua atau gelombang selanjutnya" pungkasnya.
• Soal Penerapan New Normal, Pakar Epidemiologi UI: Bukan Terlalu Cepat, tapi Harus Punya Rencana
Simak videonya mulai menit ke- 5.45
Fadjroel Rachman: Kehidupan Memang adalah Pertaruhan
Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman memberikan tanggapan terkait kehidupan normal baru atau New Normal yang disebut mempunyai risiko tinggi.
Tidak hanya berisiko, banyak pihak yang menyebut bahwa New Normal juga menjadi pertaruhan tersendiri.
Dilansir TribunWow.com, Fadjroel Rachman mengatakan bahwa memang pemerintah, tidak hanya Indonesia melainkan juga semua negara yang bermasalah dengan Covid-19 sedang dihadapkan dengan situasi yang tidak mudah.
Meski begitu, pemerintah harus bisa mengambil keputusan yang terbaik dengan mempertimbangkan banyak aspek.
Menurutnya, New Normal harus dilakukan dalam upaya menyeimbangkan risiko kesehatan dan sosial.
Selain itu di satu sisi juga masih belum ada kepastian soal vaksin Covid-19.
Dirinya lantas menyebut bahwa hidup harus tetap berjalan dan kehidupan memang sebuah pertaruhan.