TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan kewaspadaannya terkait kemungkinan gelombang kedua pertumbuhan kasus Virus Corona (Covid-19).
Ia menekankan pentingnya mematuhi aturan saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hampir selesai.
Imbauan itu ia sampaikan saat membahas wacana new normal, yakni cara hidup baru setelah pandemi Virus Corona dan PSBB selesai.
• Khawatir Jakarta Gelombang 2 Corona, Anies Baswedan Minta Tak Ada Arus Balik: Seperti Bulan Maret
Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan menyampaikan hal itu seusai meninjau stasiun MRT yang dipersiapkan melayani dalam new normal.
Awalnya, ia membahas arus balik para pemudik yang hendak kembali ke Jakarta.
"Pertama, dari awal sudah dianjurkan jangan mudik," kata Anies Baswedan, dalam tayangan Metro TV, Selasa (26/5/2020).
"Bagi mereka yang tidak mudik, maka sudah tidak menjadi masalah karena berada di Jakarta," lanjutnya.
Anies menyampaikan terima kasih kepada warga yang memilih tidak mudik dan tidak keluar rumah saat Idulfitri.
Meskipun aturan arus balik diperketat, ada sejumlah sektor yang pekerjanya diizinkan masuk.
Sebelas sektor tersebut adalah kesehatan, pangan, energi, komunikasi, keuangan, logistik konstruksi, perhotelan, dan industri.
"Kedua, di Pemprov DKI kita memberikan izin masuk bagi orang-orang yang bekerja di 11 sektor yang karena tugasnya mereka harus melakukan perjalanan dinas," papar Anies.
Selain 11 sektor tersebut, pemudik tidak diizinkan kembali ke Jakarta.
• Minta Jangan Pakai Istilah New Normal, Amien Rais Sebut Bisa Kelabui: Pengangguran New Normal?
"Kita berkepentingan untuk melindungi warga Jakarta dan membuat usaha kita bersama tidak sia-sia," tegasnya.
Anies mengkhawatirkan akan muncul lonjakan kasus baru yang disebut sebagai gelombang dua.
"Bila ada arus mudik, maka apa yang kita kerjakan 2,5 bulan ini bisa sia-sia karena akan ada gelombang baru yang ada di Jakarta," ungkap Anies.
"Jadi demi melindungi masyarakat, saya minta kepada warga yang saat ini berada di luar Jakarta, tunda dulu rencana pulangnya," imbaunya.
Ia menyebutkan ada pemeriksaan dokumen keterangan kesehatan yang harus dipenuhi masyarakat yang hendak balik ke Jakarta.
"Daripada memaksakan berangkat dan nanti ada pemeriksaan tidak diizinkan untuk masuk," kata Anies Baswedan.
"Tunda dulu sampai situasi di Jakarta sudah landai, terkendali, baru nanti masuk Jakarta," tegasnya.
Meskipun PSBB hampir berakhir, ia meminta masyarakat tetap disiplin.
"Karena yang menentukan PSBB diperpanjang atau tidak bukan para ahli, bukan pemerintah, tetapi perilaku kita semua," papar Anies.
"Bila kita disiplin, kita bisa akhiri tanggal 4 Juni," katanya.
• Belum Siap New Normal, dr Erlina Minta Jangan Bandingkan Negara Lain: Kita Tidak Bicara Jakarta
Lihat videonya mulai menit 6:00
Tanggapan dr Erlina tentang Wacana New Normal
Dokter Spesialis Paru di RSUP Persahabatan, Erlina Burhan, membahas wacana kebiasaan baru atau new normal yang disebut sebagai cara hidup setelah pandemi Virus Corona (Covid-19).
Dikutip TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat dihubungi dalam Prime Talk di Metro TV, Minggu (24/5/2020).
dr Erlina menyebutkan saat ini Indonesia belum siap jika membicarakan cara hidup new normal.
• Pakai Masker Jadi New Normal, Sandiaga Uno Sebut Harus Mulai Terbiasa: Bahkan Jadi Fashion
Pendapat itu ia lontarkan mengingat banyaknya pelanggaran masyarakat terhadap protokol kesehatan yang dianjurkan selama pandemi.
Awalnya, ia mengakui jumlah pasien di wilayah DKI Jakarta saat ini mulai turun.
dr Erlina menyebutkan penurunan kasus tidak dapat menjadi patokan.
"Sebetulnya penurunan, tapi ini relatif," ungkap dr Erlina Burhan.
Menurut Erlina, satu faktor kasus tampak turun adalah karena banyaknya rumah sakit yang sudah mulai menerima pasien Covid-19.
"Kita tidak bisa mengatakan bahwa memang turun, tapi juga kita harus melihat banyak rumah sakit pemerintah lain sudah buka dan ada beberapa swasta juga membuka," kata Erlina.
"Kalau kita hanya melihat jumlah yang dirawat, ini turun, betul," jelasnya.
"Kalau kita melihat jumlah pasien yang dirujuk juga turun," lanjut dia.
dr Erlina kemudian membahas wacana new normal yang mulai dibicarakan sebagai cara hidup baru setelah pandemi.
Ia menilai saat ini belum tepat jika new normal mulai diberlakukan.
"The new normal boleh-boleh saja kita wacanakan dan kita persiapkan diri kita," papar Erlina.
"Tapi saya merasa belum bisalah kita eksekusi," tambahnya.
Ia menyoroti jumlah kasus yang terus meningkat baik, terutama di luar DKI Jakarta.
• Soal New Normal, Pakar Epidemiolog Sebut Fase Kritis: Orang Ingin Berlebaran, Pakai Baju Baru
"Pertama, kita bisa lihat secara umum, kita tidak bicara DKI Jakarta, kasus yang confirm terus meningkat," papar Erlina.
Erlina memaparkan banyak negara sudah mulai melonggarkan aturan ketat lockdown karena kasusnya yang sudah melandai.
Jika dibandingkan sejumlah negara lain di Asia Tenggara, kasus positif di Indonesia masih terus meningkat.
"Di luar pun orang mulai relaksasi kalau grafiknya sudah turun dan landai," jelas dr Erlina.
"Kita belum pada posisi itu," tegas dia.
dr Erlina menegaskan agar tidak perlu ikut-ikutan negara lain yang sudah mulai mempersiapkan new normal.
"Jadi jangan gara-gara negara lain seperti Kamboja, Thailand, Vietnam sudah the new normal kita ikut," tegasnya.
"Kita kondisinya berbeda. Mereka memang sudah turun dan landai," jelas Erlina.
"Kita masih belum secara nasional, belum turun apa lagi landai," lanjut dia. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)