Yakni bisa saja alasan pencopotannya dari BUMN lantaran buntut sikap kritis yang ditunjukkan terhadap pemerintah.
"Ketika pilihan saya untuk tetap kritis dengan pemerintahan saat ini, saya tahu betul cepat atau lambat pasti akan diganti," jelas Refly Harun.
"Jadi bukan karena diganti saya kritis, tapi mungkin saja karena kritis saya diganti," katanya.
"Tapi saya tidak ingin membuka spekulasi itu," tegas Refly.
Ia kemudian membuktikan bahwa sikap kritisnya tidak dilakukan hanya pada saat sekarang, atau setelah pencopotan.
Pakar hukum mengaku sudah sering mengkritik pemerintah sejak tahun 2017, atau saat masih menjabat di BUMN.
"Bahkan saya tidak baru-baru ini saja mengkritik pemerintahan, sejak 2017 pemerintahan Jokowi sudah saya kritik, karena saya menganggap tidak banyak waktu bagi pemerintahan Jokowi untuk memelihara kepercayaan dan optimisme kepada rakyat," pungkasnya.
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)