Virus Corona

Refly Harun dan Bhima Yushistira Sindir Pemerintah soal Bansos Telat: Harus Ada Logonya, Itu Penting

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira (kiri), dan Presiden Joko Widodo (kanan) dalam kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (23/5/2020).

"Nah UMKM ini butuh apa."

• Ekonom INDEF Sebut Alasan Ajak Belva Debat, Refly Harun Singgung Nama Jokowi: Dulu Banggakan Stafsus

Maka dari itu, bagaimana caranya untuk menghidupkan kembali UMKM.

Menurut Bhima, pemerintah sebenarnya mudah untuk membantu UMKM di tengah krisis dan pandemi.

Yaitu dengan memanfaatkan dan memaksimalkan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki negara, yakni minyak dan gas.

Karena dua engergi tersebut merupakan bahan dasar yang sangat dibutuhkan oleh para usaha kecil menengah.

Namun kenyataanya, harga BBM masih terlampau tinggi, padahal harga minyak dunia sudah turun sejak awal tahun.

Termasuk juga dengan harga LPG 3 kg yang dirasa masih memberatkan bagi para UMKM.

Terlebih saat ini, mereka sedang mengalami kesulitan ekonomi.

"Sebenarnya banyak yang bisa dilakukan pemerintah, salah satunya misalkan, yang paling deket aja, harga minya sudah turun dari awal tahun, bahwa 2019 fluktuatif rendah," terangnya.

"Tetapi belum ada penyesuaian harga BBM, LPG 3 kg juga belum disesuaikan."

"Padahal dua komponen energi ini paling dibutuhkan juga oleh UMKM," tegasnya.

"BBM yang turun, logistiknya bisa lebih murah, ongkirnya bisa lebih murah."

"Kemudian LPG 3 kg banyak banget sekarang yang ngeluh bahwa tidak ada bantuan LPG 3 kg."

"Itu harusnya dikasih diskon saja di tengah pandemi," pungkasnya.

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)