Virus Corona

109 Nakes di Ogan Ilir Dipecat, Bupati Sebut Tuntutannya Mengada-ada: Dalam Militer Itu Desersi

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Ogan Ilir, Ilyas Panji Alam dalam acara Kabar Hari Ini yang tayang di kanal Youtube tvOneNews, Kamis (21/5/2020).

"APD ribuan di rumah sakit. Silakan cek, APD, masker, kacamata, sarung tangan, semua ada," jelasnya.

"Apalagi?," tanya Ilyas.

Lebih lanjut, bupati berusia 53 tahun itu menyebut bahwa 109 tenaga medis yang memberikan tuntutan diibaratkan sebagai disersi.

Sebutan disersi merupakan istilah di dunia militer yang berarti meninggalkan dinas ketentaraan.

Bahkan Ilyas menyindir bahwa mereka juga belum bekerja.

"Kalau dalam militer, itu desersi," sindirnya.

"Apa yang mereka tuntut? Itu mengada-ada," tegasnya.

"Insentif sudah ada, mereka kerja juga belum, kok," pungkasnya.

Ali Ngabalin Tegas Sebut Belum Ada Pelonggaran PSBB, Erlina Burhan: Saya Ingin Memegang Perkataannya

Simak videonya dari menit awal:

Jubir Gugus Tugas: Kami Yakin Mentalnya yang Tidak Mau Melakukan Pelayanan

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumatera Selatan Yusri, menanggapi adanya pemecatan 109 tenaga medis RSUD Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Ia menyebutkan pemecatan tersebut dilakukan pihak manajemen RSUD lantaran para petugas medis tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.

Yusri menilai hal tersebut wajar saja dilakukan meski akan berdampak pada penanganan pasien.

Dilansir Kompas.com, Kamis (21/5/2020), hal tersebut disampaikan Yusri dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung.

Ia menyebutkan bahwa meskipun akan mengganggu aktivitas rumah sakit, namun tidak ada artinya petugas medis tersebut dipertahankan bila tidak mau menangani pasien.

Halaman
123