Virus Corona

Sebut Karakter Asli Bangsa Indonesia Muncul saat Pandemi, Luhut: Saya Melihat Ada Sebuah Gerakan

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menko Maritim dan Investasi, Luhut B Pandjaitan mengadakan Coffee Morning bersama sejumlah awak media nasional dan luar negeri, di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (17/1/2020). Kini, Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan karakter asli bangsa Indonesia muncul di kala pandemi.

TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan karakter asli bangsa Indonesia muncul di kala pandemi.

Luhut mengapresiasi gerakan yang tengah ramai dilakukan masyarakat di tengah wabah Virus Corona yang tengah merebak.

Gerakan tersebut adalah aksi solidaritas yang dilakukan segenap warga untuk membantu masyarakat lain yang terdampak.

Menurut Luhut, adanya gerakan tersebut menunjukkan karateristik bangsa Indonesia yang mau peduli dan bergotong royong membantu sesama.

Ilustrasi pemberian bantuan sosial. Ikatan Adhyaksa Darmakarini (IAD) Pusat dan IAD wilayah DKI Jakarta mengadakan Bhakti Sosial dengan memberikan 100 paket sembako, Bantuan Kemanusiaan Dampak Corona kepada masyarakat kurang mampu, seperti Mitra Ojek Online (Ojol), Pengemudi Angkutan Umum, Pemulung dan Pedagang Kaki Lima (K-5), Kamis (9/4/2020) di lingkungan rumah dinas Jaksa Agung, Kejati TNI hingga lima Kejaksaan Negeri di DKI Jakarta. (Tribunnews.com/Theresia Felisiani)

 

Sanggah Pemerintah Tak Konsisten, Luhut: Karena Kita Belum Ada Pengalaman dan Perlu Kehati-hatian

Dilansir Kompas.com, Rabu (20/5/2020), secara tertulis, Luhut mengaku terus mengamati aktivitas masyarakat di tengah pandemi.

Ia menyoroti adanya gerakan yang dinilainya membantu pemerintah untuk meneybarluaskan jaring pengaman sosial.

"Di sela-sela rutinitas WFH (work from home) yang sudah beberapa bulan saya lakukan di tengah pandemi, saya melihat ada sebuah gerakan baik yang rasanya layak untuk kita semua dukung dan apresiasi," kata Luhut.

"Gerakan ini yang pasti sangat membantu pemerintah dalam menyebarluaskan Jaring Pengaman Sosial untuk masyarakat Indonesia," imbuhnya.

Luhut menuturkan bahwa gerakan yang merupakan aksi solidaritas tersebut menunjukkan karakter asli bangsa Indonesia yang peduli dan mau membantu sesamanya.

Menurut Luhut, karakter tersebut merupakan hasil pembentukan dari rasa persaudaraan yang kuat melalui kegotong royongan dan tenggang rasa antar masyarakat.

"Gerakan baik berupa solidaritas kepada mereka yang hidupnya sulit di tengah pandemi seperti ini menurut saya luar biasa," ujar Luhut.

"Karena hal ini menunjukkan karakter asli bangsa Indonesia yang dibentuk oleh rasa persaudaraan yang kuat lewat gotong royong dan saling tenggang rasa yang lekat antar sesama anak bangsa," sambungnya.

Luhut kemudian mengisahkan bahwa ia beberapa kali telah dihubungi oleh sejumlah kolega sesama pengusaha yang ingin membantu untuk memberikan bantuan pada masyarakat.

Tak hanya dari Indonesia, sumbangan tersebut juga turut diberikan oleh perusahaan-perusahaan asing yang memiliki investasi di Indonesia.

"Saya pun sering dihubungi oleh beberapa relasi saya dahulu sesama pengusaha ataupun atas nama perusahaan, mereka menawarkan bantuan kepada saya berupa sembako untuk bisa didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan," tutur Luhut.

"Sumbangan tersebut juga datang dari perusahaan-perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia," ujarnya.

Adapun pemerintah juga telah mengalokasikan berbagai macam bantuan untuk meringankan beban masyarakat selama pandemi Virus Corona berlangsung.

Bansos tersebut yakni Bansos Khusus, Program Keluarga Harapan, Kartu Prakerja, Kartu Sembako, PIP/KIP, Program Padat Karya Tunai dan subsidi listrik.

Peringanan tersebut diberikan dengan harapan agar masyarakat dapat tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19 yang berdampak di segala aspek kehidupan.

Amien Rais: Warga Indonesia yang Paling Bertanggung Jawab Tinggal Dua, Pak Jokowi dan Pak Luhut

Sri Mulyani Ajak Masyarakat Bergotong Royong

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengajak masyarakat untuk bersama-sama bergotong royong membantu sesama yang membutuhkan di tengah pandemi Virus Corona.

Untuk menjaga ketahanan sosial bersama, Sri Mulyani menyampaikan imbauan agar masyarakat saling meningkatkan kepedulian.

Dengan adanya pandemi Virus Corona yang tengah merebak, pemerintah dan seluruh kalangan masyarakat harus menghadapi dampak buruk terutama di bidang ekonomi.

Agar dapat bersama-sama lolos dari cobaan ini, Sri Mulyani mengajak masyarakat yang lebih mampu untuk memberikan sumbangan bagi masyarakat dengan ekonomi yang lebih lemah.

Hal ini akan meningkatkan ketahanan bersama, sehingga seluruh warga dapat terpenuhi kebutuhannya secara merata dan bisa terus bertahan hidup hingga pandemi selesai.

Dilansir KompasTV, Kamis (14/5/2020), Sri Mulyani menuturkan bahwa pandemi Covid-19 ini bisa menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa harta bukanlah prioritas.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk mau bersedekah sebagai bentuk solidaritas untuk membantu saudara sebangsa yang kekurangan.

"Kalau kita dihadapkan sama penyakit dan besok meninggal, nggak dibawa juga duitnya," kata Sri Mulyani.

"Jadi bisalah, berikan lebih banyak kepada orang lain, berderma yang banyak," imbuhnya.

Dengan bantuan tersebut, masyarakat bisa saling mengurangi beban dan secara tidak langsung menangkal imbas pandemi Virus Corona.

"Dengan begitu kita paing tidak mengurangi beban kita sendiri, mengurangi beban masyarakat," kata Sri Mulyani.

Bersedekah membawa dampak positif baik bagi penerima maupun pemberi.

Bagi penerima, tentu saja akan merasa senang karena beban hidupnya berkurang.

Sementara bagi pemberi, akan timbul rasa senang setelah merasa berbuat baik.

Rasa senang yang berkaitan dengan hormon serotonin dan dopamin tersebut terbukti dapat meningkatkan imunitas tubuh, sehingga akan lebih tahan menghadapi virus.

"Dan ya siapa tahu dengan seperti itu ketahanan sosial dan ketahanan diri kita kalau kita merasa berderma, kita merasa lebih happy. Kalau anda happy, anda bisa lebih resilient terhadap Covid," terang Sri Mulyani.

Namun sebaliknya, bila pandemi ini dijalani dengan respon yang negatif, tentu akan membuat imun tubuh menurun sehingga dapat lebih rentan terpapar virus.

"Tapi kalau anda kemrungsung, marah-marah, keluarnya isinya segala macam yang tidak baik-baik, itu anda kaya mengundang Covid datang ke anda."

"Jadi menurut saya, kita semuanya kalau merasa ini adalah negara kita, bangsa kita bersama, rasanya kita insya Allah baik," pungkasnya.

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-07:15:

(TribunWow.com)