TRIBUNWOW.COM - Virus Corona (Covid-19) hingga kini masih menjadi pandemi khususnya di Indonesia.

Virus asal Wuhan China ini menyebabkan infeksi pernapasan di mana pasien mengalami gejala ringan hingga berat.

Termasuk batuk, demam, dan kesulitan bernapas yang kemunculannya bisa memakan waktu hingga 14 hari setelah terpapar Virus Corona.

Virus ini bisa menyerang manusia tergantung pada imun kekebalan tubuh masing-masing.

• Ironi di Tengah Pandemi, Abainya Masyarakat akan Protokol Kesehatan dan Jumlah Kasus yang Meningkat

Lalu apa kaitannya Virus Corona dengan diabetes?

Diabetes sendiri merupakan penyakit kronis yang erat kaitannya dengan sistem kekebalan tubuh.

Untuk itu, penderita diabetes memiliki kekhawatiran tersendiri karena akan sangat mudah terkena Virus Corona.

Penderita diabetes, terutama dengan kontrol glikemik yang buruk memiliki peningkatan risiko tertular infeksi.

Bahkan, orang dengan diabetes dianggap sebagai kelompok berisiko tinggi oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC)

Berikut laporan Covid-19 pada halaman American Diabetes Assosiation seperti dikutip TribunWow.om dari Boldsky, Kamis (21/5/2020):

"Data awal menunjukkan bahwa orang tua dan orang-orang dengan kondisi kronis awal, seperti diabetes, penyakit jantung dan penyakit paru-paru, tampaknya berisiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit parah dengan virus ini.

(Tingkat glukosa darah tinggi menantang) sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh rentan terhadap hasil parah dengan infeksi.

Bekerja dengan tim perawatan diabetes Anda untuk mengelola gula darah akan membantu sistem kekebalan tubuh berfungsi dengan baik dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Selain itu, berhati-hatilah awasi gula darah Anda jika Anda sakit, penyakit dapat menyebabkan gula darah melonjak, menyebabkan komplikasi parah yang semakin melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan virus"

Untuk itu, langkah terbaik bagi oenderita diabetes agar tak terpapar Covid-19 yakni tetap rutin konsumsi obat sesuai anjuran dokter dan lakukanlah konsultasi secara berkala melalui percakapan telepon atau online.

• Sebut Masyarakat Indonesia Tak Punya Disiplin, Pakar: Antisipasi setelah Lebaran Ada Lonjakan Kasus