"Sehingga di awal April pun kita sudah mulai lebih rendah, lalu kita melakukan PSBB tahap 1 tahap 2 dan di dua pekan terakhir kita mengalami stabilisasi di sekitar 1," terangnya.
Lebih lanjut, Anies berharap pada pelaksanaan PSBB tahap ketiga selama dua pekan kembali memberikan hasil yang positif.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berharap risiko penularan juga bisa terus turun di bawah satu.
Dengan begitu maka tidak akan ada lagi penularan yang terjadi."
"Sekarang adalah saatnya bagi kita seluruh masyarakat Jakarta untuk bersama-sama menurunkan," tegasnya.
"Kalau dia di bawah satu, artinya tidak menularkan lagi."
"Kalau angkanya empat itu satu orang menularkan pada empat orang, kalau dia sudah di bawah satu, maka tidak menularkan pada orang lain, atau risikonya kecil," pungkasnya.
• Jawa Tengah Belum PSBB, Ini Alasan Ganjar Pranowo: Yang Dibutuhkan Literasi Cukup tentang Covid-19
Simak videonya mulai menit awal:
Tak akan Longgarkan PSBB, Anies Baswedan: Fase yang Amat Menentukan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan secara tegas menolak ada pelonggaran penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Ibu Kota.
Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan menegaskan aturan PSBB di Jakarta tidak mengalami perubahan dari sebelumnya.
Anies Baswedan bahkan lebih memperketat pelaksaan dari PSBB.
• Nekat Takbiran Keliling saat PSBB, Warga Jakarta Bisa Dikenai Denda hingga Rp 250 Ribu
Dengan begitu, Anies tetap melarang adanya aktivitas di luar rumah kecuali 11 sektor yang memang diperbolehkan.
Hal ini disampaikan Anies Baswedan dalam konferensi pers di Balai Kota, Jumat (15/5/2020) yang tayang di kanal Youtube KompasTV.
"Di Jakarta sendiri, PSBB masih berlaku dan tidak ada kebijakan pelonggaran," ujar Anies.