Virus Corona

PSBB Punya Konsekuensi Ekonomi, Pakar Kesehatan Sebut Tujuan Mencegah: Tapi Mati karena Kelaparan

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas gabungan memeriksa kendaraan di pos Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jalan Ir H Juanda, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (3/5/2020). Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) resmi diperpanjang. Penerapan PSBB Tangerang Raya diperpanjang mulai 4 Mei sampai 17 Mei 2020. Tribunnews/Irwan Rismawan

"Walaupun di lapangan pasti banyak masalah," tambahnya.

Mengingat luasnya wilayah Indonesia, Hasbullah menyebutkan PSBB adalah kebijakan yang paling tepat.

"Dengan kondisi Indonesia, apa boleh buat," ungkapnya.

Mengenai wacana pelonggaran PSBB, Hasbullah menyebutkan saat ini belum waktu yang tepat.

Hasbullah menilai pelonggaran PSBB dapat menjadi gelombang kedua penularan.

"Pelonggaran ini bisa menjadi 'penularan' baru," katanya.

Sementara ini transportasi umum sudah kembali dibuka oleh Kementerian Perhubungan.

"Transportasi dibuka, nanti sektor lain bilang, 'Industri ini juga perlu'. Ini yang saya khawatirkan," papar Hasbullah.

Pasar Jatibaru Ramai saat Kondisi PSBB, Satpol PP Bubar, Pedagang Langsung Dirikan Lapak di Trotoar

Lihat videonya mulai menit 4:30

Jabar Tak Lanjutkan PSBB

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan keberhasilan dari pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Provinsi Jabar.

Dilansir TribunWow.com, Ridwan Kamil mengatakan pelaksanaan PSBB Jawa Barat berjalan baik dan hasilnya cukup positif.

Menurut Ridwan Kamil, keberhasilan PSBB Jawa Barat dibuktikan dengan data kasus Virus Corona di lapangan yang mengalami penurunan.

Hal ini disampaikan Ridwan Kamil dalam acara Kabar Petang tvOne, Sabtu (16/5/2020).

• Dengan Nada Tinggi, Jokowi Ingatkan Jajarannya: Saya Tegaskan Belum Ada Kebijakan Pelonggaran PSBB

Halaman
1234