Virus Corona

Mall dan Pasar kembali Ramai, Tokoh Masyarakat di Bekasi Pertanyakan Status PSBB: Omong Kosong

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah seorang Tokoh Masyarakat, Damin Sada terlihat sangat geram dengan banyaknya aktivitas di Sentra Grosir Cikarang.

TRIBUNWOW.COM - Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, aktivitas masyarakat kembali meningkat.

Dilanisir TribunWow.com, pusat-pusat perbelanjaan, seperti mall, swalayan maupun pasar tradisional mendadak menjadi ramai dan penuh.

Seperti yang terjadi di Sentra Grosir Cikarang, Kabupaten Bekasi, di mana para pengunjung berdesak-desakan untuk membeli kebutuhan jelang Lebaran.

Mereka seakan-akan tidak peduli terkait penyebaran Virus Corona dengan mengabaikan physical distancing.

Jelang Lebaran, Sentra Grosir Cikarang, Kabupaten Bekasi dipenuhi oleh pengunjung dan kabarnya sudah dilakukan penutupan. (Youtube/tvOneNews)

Teriak-teriak Bubarkan Pedagang di Pasar Anyar, Bima Arya: Kita Solidaritas sama Tenaga Kesehatan

Kondisi tersebut tentunya melanggar penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berlaku di Kabupaten Bekasi yang juga berlaku berskala provinsi se-Jawa Barat.

Menanggapi situasi yang terjadi di pusat perbelanjaan tersebut, salah seorang Tokoh Masyarakat, Damin Sada terlihat sangat geram.

Damin Sada kemudian menyoroti keras berjalannya PSBB di Kabupaten Bekasi.

Menurutnya, penerapan PSBB tidak banyak memberikan dampak pada aktivitas masyarakat.

Hal ini disampaikan Damin Sada dalam acara Kabar Utama yang tayang di kanal Youtube tvOneNews, Senin (18/5/2020).

"Inilah suasana PSBB di Kabupaten Bekasi, jadi sama saja bohong," ujar Damin Sada dengan nada tinggi.

"Enggak ada PSBB di Bekasi, buktinya ini, ribuan motor parkir di jalanan karena dalam mall sudah penuh," jelasnya.

"Kalau ada 2 ribu motor berati dikali dua sudah 4 ribu yang bergerumul di sini."

Ungkap 3 Strategi Penanganan Corona di Jawa Barat, Ridwan Kamil: Kita Hanya Punya Modal Sosial

Tidak hanya itu, Damin Sada juga tidak percaya dengan keberhasilan PSBB, khususnya di Bekasi.

Bahkan dirinya meminta PSBB untuk dihentikan, karena kondisinya tidak ada yang berbeda dengan tanpa PSBB.

"Jadi di mana PSBB Kabupaten Bekasi? Omong kosong itu," ungkapnya.

"Mendingan udah hentikan saja jangan ada PSBB, enggak usah ada bantuan-bantuan, biasa saja udah, percuma juga PSBB ribuan orang di sini berkumpul," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 2.41

Bima Arya Teriak-teriak Bubarkan Pedagang di Pasar Anyar

Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya, turun langsung menegur warga dan pedagang di Pasar Anyar.

Dilansir TribunWow.com dari tayangan Youtube Official iNews, Senin (18/5/2020), Bima Arya merasa geram lantaran masih banyak masyarakat yang mengabaikan physical distancing.

Tidak hanya itu, masyarakat juga masih ada yang tidak menggunakan masker.

Kondisi tersebut tentunya juga melanggar penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berlaku di Bogor dan juga Jawa Barat.

Wali Kota Bogor, Bima Arya turun langsung menegur warga dan pedagang yang berkerumun di Pasar Anyar. (Youtube/Official iNews)

 

Benarkan Aksi Indonesia Terserah sebagai Bentuk Keprihatinan, IDI Sebut Buntut Kebijakan Plin-plan

Ditemani dengan jajarannya dan dibantu dengan pengeras suara, Bima Arya meminta masyarakat untuk membubarkan diri.

Dirinya juga meminta kepada para pedagang yang tidak menjual kebutuhan pokok untuk membereskan dagangannya.

Bima Arya berharap masyarakat benar-benar menyadari risiko dari penularan Virus Corona.

Wali Kota Bogor dalam dua periode tersebut mengingatkan kepada para tenaga medis yang sudah berjuang mati-matian di garda terdepan.

Mereka bahkan telah mempertaruhkan nyawa untuk menangani pasien positif Covid-19.

Menurutnya, pengorbanan para tenaga kesehatan dirasa akan menjadi sia-sia, andai masyarakat justru masih bersikap menyepelekan.

"Ini saatnya bergerak sama-sama jangan sampai yang satu berjuang yang lain tidur," ujar Bima Arya.

"Kita solidaritas sama tenaga kesehatan yang bertaruh nyawa," jelasnya.

"Tenaga kesehatan itu antara hidup dan mati di rumah sakit, masa yang lainnya bersenang-senang," tegas Bima Arya.

Singgung Korea Selatan, Ridwan Kamil Ungkap Kendala yang Dihadapi Jawa Barat dalam Pencegahan Corona

Sementara itu, menurut seorang pedagang, Mince Sitanggang mengatakan sebenarnya apa yang dilakukan oleh pemerintah memang ada benarnya.

Pemerintah tentunya melakukan upaya supaya warganya tidak tertular Virus Corona.

Dirinya juga menyadari apa yang dilakukan cukup berisiko.

Meski begitu, ia mengaku tidak bisa berbuat banyak, dengan alasan masalah ekonomi.

Ketika tetap mengikuti anjuran pemerintah untuk berada di rumah, praktis tidak memiliki pendapatan.

Sedangkan di satu sisi kebutuhan tetap harus dipenuhi.

"Ya kalau menurut kita bagus sih ya saran pemerintah upaya kita sehat, tapi ada tapinya, kita di rumah sudah dua bulan," kata Mince Sitanggang.

"Punya anak, punya urusan, ibarat kata makan tidak makanlah karena tidak ada pendapatan, kalau kita dagang kan ada dapat sehari-hari," pungkasnya.

Simak videonya:

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)