Namun, Sandiaga mengaku lantas meminta Prabowo untuk mengganti posisinya dengan Anies Baswedan.
Pasalnya, Anies Baswedan merupakan tokoh nasional yang sempat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
"Iya masih, sampai detik terakhir, sampai hari terakhir hari Kamis, kan Jumat itu pendaftaran, sampai hari Kamis saya masih Calon Gubernur."
"Tapi akhirnya politik itu cair saya ambil keputusan, meyakinkan Pak Prabowo bahwa untuk kita bisa menawarkan satu perubahan di Jakarta, kita butuh tokoh nasional yang ikut meramaikan," ujar Sandi.
• Isu Izin Perusahaan Dicabut saat PSBB, Sandiaga Uno Kecam Pelaksanaan: Ide Bagus, Koordinasi Buruk
Selain meyakinkan Prabowo, ia juga meyakinkan partai-partai pendukung lainnya.
Sehingga, ia menilai bahwa politik terus berubah tak bisa diprediksi siapa yang akan maju pada Pilpres 2024.
"Akhirnya saya melobi partai-partai lain termasuk PKS akhirnya bisa diterima Anies."
"Jadi belajar dari pengalaman itu menurut saya sangat sulit ditebak," ceritanya.
Lihat videonya mulai menit ke-37.40:
Ditawari Jabatan di BUMN oleh Erick Thohir
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Refly Harun yang tayang pada Minggu (17/5/2020), Refly Harun menyinggung bahwa Sandiaga Uno sebenarnya bisa saja menjadi Komisaris Utama (Komut).
Refly Harun mempertanyakan alasan Sandiaga Uno yang menolak tawaran tersebut.
• Isu Izin Perusahaan Dicabut saat PSBB, Sandiaga Uno Kecam Pelaksanaan: Ide Bagus, Koordinasi Buruk
"Bung kan kemarin ketemu sama Bro Erick Thohir, dia nawarin jabatan yang Bung bisa pilih sebenarnya kan," ujar Refly Harun.
"Barangkali jadi pemilik aja yang enggak boleh, ya kan BUMN milik negara bukan milik nenek moyang. Kan tinggal pilih mau jadi Komisaris Utama. Mungkin kalau Dirut bung enggak mau lagi," sambungnya.
Refly Harun menyebutkan, Sandiaga Uno bahkan bisa menjadi Komut di perusahaan-perusahaan penting BUMN.