Dari kegiatanya, GR termotivasi untuk terus berbuat baik.
“Saya tidak pernah menunda permintaan jenazah, kalau mau dikuburkan, kami siap secara langsung,” ungkap dia.
Bahkan, saat GR sedang berada di Banyuwangi, lalu ada permintaan untuk mengantarkan jenazah Covid-19 , dirinya langsung kembali ke Jember.
“Pagi setelah subuh ditelepon oleh rumah sakit, saya tidak bilang di Banyuwangi, tapi bilang di Jember. Saya langsung berangkat ke Jember dan mengantar PDP,” pungkas dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Pengantar Jenazah Covid-19: Rahasiakan Pekerjaan dari Istri yang Hamil dan Pengorbanan untuk Negara