Virus Corona

Cerita Tim Pengantar Jenazah PMI Jember, Berkomitmen Penuh hingga Tak Cerita pada Istri yang Hamil

Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Pengnatar Jenazah Covid 19 saat mensalati mayat yang ada di dalam mobil

TRIBUNWOW.COM – Tim pengantar jenazah dari PMI Jember, Jawa Timur, mengungkapkan kisah perjuangan mengantarkan jenazah positif Covid-19.

Saat ditemui, tim  sedang mempersiapkan mobil ambulans untuk mengantar jenazah.

Ada tiga orang yang bertugas, yakni Komandan Regu (Danru) GR, supir, BM, dan pendamping AR.

“Saya belum bisa diwawancara, ada panggilan mengantar jenazah Covid-19 secara mendadak,” kata GR pada Kompas.com, saat ditemui di kantor PMI Jember, Rabu (13/5/2020).

Menggunakan APD lengkap, tiga orang itu berangkat ke Kecamatan Jombang mengantar PDP Covid-19 yang meninggal dunia.

Menjadi tim pengantar jenazah memiliki cerita tersendiri.

Petugas pengantar jenazah Covid 19 memastikan pemakaman berlangsung sesuai dengan agama masing-masing (Bagus Supriadi/Kompas.com)

 

Apakah Mengonsumsi Bawang Putih Bisa Mencegah Virus Corona? Simak Penjelasan Dokter

Tiga orang itu dipilih untuk menjadi tim yang siap mengantarkan jenazah Covid-19.

“Awal ketika saya dapat informasinya dari ketua, saya langsung ajukan diri sebagai tim, saya siap berangkat,” kata GR, mengawali cerita, Jumat (15/5/2020).

Dia merasa, inilah waktunya untuk berbuat baik di tengah pandemik Covid-19.

“Ini kesempatan saya untuk melakukan yang terbaik untuk bangsa,” terang ayah dua anak tersebut.

Selanjutnya, mereka mengikuti pelatihan di RSD dr Seotomo Surabaya.

Mereka diberi pemahaman tentang teknis pengantar jenazah sesuai dengan protokol Covid-19 pada 14 April 2020.

“Tanggal 28 April, kami pertama kali mengantarkan jenazah PDP Covid-19,” aku dia.

Saat itu, ada kekhawatiran tertular sehingga sangat berhati-hati.

Rasa khawatir itu hilang ketika mengingat mereka sudah menggunakan APD lengkap dan sesuai dengan prosedur. Semua berjalan dengan lancar.

Namun, para pengantar jenazah itu tidak langsung pulang ke rumah. Mereka masih tetap khawatir ada penularan.

Halaman
1234