"Jadi frame berpikirnya sudah dibentuk," tambahnya.
Juliari bahkan memberikan kritiknya bahwa penerima bansos lebih banyak yang tepat daripada yang tidak tepat.
"Kita berharap media juga bisa lebih balance dalam memberikan berita, karena ada satu daerah 18 orang, 11 orang (tidak mendapat bansos)," ungkap Juliari.
"Ini yang kita berikan jutaan orang," tegasnya.
Ia menyebutkan masyarakat yang merasa belum mendapat bansos dapat mendaftarkan diri melalui pemerintah daerahnya masing-masing.
"Jadi kalau ada 11 orang atau 18 orang merasa tidak tepat sasaran, buat saya silakan nanti didaftarkan lewat pemda setempat," imbau Juliari.
"Data yang kami terima dari pemda," jelasnya.
• Anies Baswedan Disentil Menteri soal Bansos, Karni Ilyas: Itu yang Pak Gubernur Enggak Bilang?
Lihat videonya mulai menit 4:30
Anies Baswedan Ungkap Salah Sasaran Bansos di DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyebutkan banyak penerima bantuan sosial (bansos) salah sasaran yang tidak melaporkan kesalahan tersebut.
Dikutip TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan saat dihubungi TvOne, Sabtu (9/5/2020).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diketahui memberikan bansos kepada warga yang kurang mampu dan kondisi ekonominya terdampak pandemi Virus Corona.
• Ditanya soal Bansos yang Dobel sampai Disorot Menteri, Anies Baswedan: Bentar Saya Luruskan dulu
Meskipun begitu, pemberian bansos ini menjadi polemik karena ada ketidakcocokan data penerima antara pemprov dengan pemerintah pusat.
Akibatnya, banyak bansos yang meleset atau diterima berlipat oleh peserta.