Virus Corona

Kasus Corona Naik-Turun, Faisal Basri Sindir Koordinasi Negara Buruk: Panglima Perangnya Gak Jelas

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ekonom Faisal Basri menyindir tidak adanya koordinasi yang jelas dalam tubuh pemerintahan mengenai penanganan pandemi Covid-19, Mata Najwa, Rabu (13/5/2020).

Kemudian ekonom kelahiran Bandung itu lanjut menyinggung soal statistik kasus Covid-19 di Indonesia.

Faisal menjelaskan bagaimana kasus Covid-19 di Indonesia masih naik turun tak stabil.

"Statistik harian Indonesia, daily cases-nya (kasus harian) naik turun enggak karuan," kata dia.

"Kadang-kadang naik kencang, besok turun, itu fungsi dari apa sih? Fungsi dari tes."

"Semakin banyak tes, semakin banyak kasus baru ditemukan," imbuhnya.

Faisal menekankan bagaimana intensitas tes menentukan angka kasus Covid-19 di Indonesia.

"Kalau tidak ada tes misalnya hari ini tesnya agak turun ya kasusnya turun," ujarnya.

"Jadi tolong menurut saya sense of crises-nya betul-betul ditunjukkan."

"Yang kita lawan adalah virus yang tidak kelihatan dan caranya adalah dengan tes. Bukan dengan macam-macam," sambung Faisal.

Mengenai pemeriksaan sampel Covid-19, Faisal merasa aneh mengapa Indoneia tidak bisa melakukan tes sebanyak negara lain yang lebih miskin.

Ia membandingkan Indonesia hanya bisa melakukan tes sebanyak 600 sampel dari 1 juta penduduk dengan Bangladesh yang bisa mencapai angka 800 tes.

Koordinasi Tak Karuan

Faisal lanjut menyoroti bagaimana tidak ada sinergi antara menteri.

Ia menyoroti bagaimana setiap menteri memiliki pernyataan yang berbeda terkait pandemi Covid-19.

"Ini menghadapi perang tapi panglima perangnya enggak jelas siapa," kata Faisal.

Halaman
123