"Sempat membuat kepanikan terhadap para petugas-petugas apalagi kami di Bone sampai hari ini sudah ada 5 orang yang positif," tandasnya.
Diketahui peristiwa itu terjadi pada Jumat (8/5/2020) malam.
• Diludahi Pria Terinfeksi Corona, Penjaga Tiket Kereta Api Inggris Meninggal Terkena Covid-19
Terpengaruh Minuman Keras
Setelah diperiksa para perawat di RSUD Tenriawaru, ternyata keempat remaja ini berada di bawah pengaruh minuman keras saat kejadian.
Pihak RSUD Tenriawaru kemudian melaporkan tindakan keempat remaja tersebut ke Polres Bone pada Minggu (10/5/2020).
"Ada ulah beberapa orang anak yang datang ke rumah sakit mengaku terkena Covid," jelas Humas RSUD Tenriawaru Ramli Syam, dikutip dari tayangan iNews, Selasa (12/5/2020).
"Tapi ternyata tidak. Entah tujuannya nge-prank, kita juga tidak tahu," papar Ramli Syam.
"Yang jelas, sudah menimbulkan keresahan," ungkapnya.
Pihak keluarga dari seorang pelaku meminta agar tidak perlu ada proses hukum atas perilaku keisengan tersebut.
"Kalau pun ada jalan untuk bisa tidak terproses secara hukum, artinya ada pembinaan, itu harapan kami dari pihak keluarga," kata orang tua seorang pelaku, Nur Hidayah.
Setelah kejadian itu, keempat pelaku prank meminta maaf dan membuat klarifikasi yang diunggah di akun Instagram @lambe_turah, Selasa (12/5/2020).
"Memohon maaf kepada seluruh warga Indonesia dan untuk masyarakat Bone, khususnya perawat RSUD Tenriawaru atas kejadian yang kurang menyenangkan," ucap ES dalam video yang diunggah tersebut.
Ia kemudian menjelaskan kronologi kejadian.
"Pada saat kejadian hari Jumat (8/5/2020), teman kami atas nama ARS terkena sesak napas," kata ES.
Saat itu keempat remaja ini tengah mengonsumsi minuman keras (miras) dan tiba-tiba ARS kejang-kejang.