TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa protokol kesehatan Virus Corona (Covid-19) terus dijalankan hingga ditemukan vaksin.
Hal tersebut Jokowi ungkapkan melalui kanal YouTube KOMPASTV pada Minggu (10/5/2020).
Jokowi mualnya menyebutkan bahwa angka penyebaran Covid-19 diprediksi akan mengalami penurunan pada bulan Juli mendatang.
• Eucalyptus, Produk Antivirus Corona yang Diluncurkan Kementan, Bisa Bunuh Virus Covid-19?
Kendati demikian, menurut pandangan ahli penurunan angka penyebaran bukan mejadi acuan bawah Virus Corona akan hilang.
Mengingat, Virus Corona tergolong mudah dalam cara penularan.
Apalagi, hingga saat ini belum ditemukan vaksin yang efektif menyembuhkan atau menangkal Virus Corona.
Oleh karena itu, Jokowi meminta kepada masyarakat Indonesia untuk tetap menuruti imbauan dari pemerintah.
"Beberapa ahli mengatakan ketika kasusnya sudah turun, tidak berarti langsung landai, atau langsung nol," ujar jokowi.
"Ada kemungkinan masih bisa naik lagi, atau turun lagi, atau naik sedikit lagi, dan turun lagi, dan seterusnya," imbuhnya.
"Artinya sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid untuk beberapa waktu ke depan," jelasnya.
• 7 Negara yang Berhasil Melalui Puncak Pandemi Virus Corona: Italia, Amerika, hingga Korea Selatan
Tak berhenti di situ saja, Jokowi juga mengatakan bahwa Indonesia beruntung tidak menerapkan lockdown.
Bukan tanpa sebab, hal itu tentu agar roda perekonomian tetap berputar.
Selain itu juga supaya masyarakat Indonesia tetap bisa menjalankan aktivitas normal meski harus tetap mematuhi imbauan yang berlaku.
"Kita beruntung sejak awal memilih kebijakan PSBB, bukan lockdown atau karantina wilayah," kata Jokowi.
"Tapi juga ingin roda perekonimain tetap berjalan, masyarakat tetap beraktivitas secara terbatas, harus disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan," imbuhnya.
Lihat videonya
• Tenaga Medis yang Hamil 2 Bulan di Palopo Tertular Virus Corona, Keluarga Diisolasi
Para Peneliti Unair Klaim Berhasil Temukan 6 Sidik Jari Virus Corona
Peneliti Universitas Airlangga (Unair) di Jawa Timur mengaku berhasil menemukan enam sidik jari Virus Covid-19.
Hasil temuan itu bisa diteliti lebih lanjut untuk menemukan vaksin Covid-19.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube tvOneNews pada Sabtu (9/5/2020), peneliti Unair mengatakan sudah menemukan hold genom sequencing atau sidik jari Virus Corona.
• Sudah Kenakan APD, 1 Dokter dan 2 Perawat di Mataram Positif Covid-19, Tertular dari Pasien
Sidik jari tersebut ditemukan dari 20 pasien positif Virus Covid-19.
Rektor Unair, Prof. Muhammad Nasih mengatakan bahwa pihaknya kini juga tengah mencari virus lain dari berbagai di Indonesia.
"Dari 20 sampel yang kemarin masuk Alhamdulillah sudah enam sukses."
"Kemudian kita juga sudah mencari virus-virus yang berasal dari daerah yang lain dari Indonesia," ungkap Nasih.
"Atau mungkin dari Indonesia bagian Timur, mungkin dari Makassar, dari Bali," imbuhnya.
Nasih menuturkan, Unair masih mencari jenis Covid-19 lain agar bisa lebih akurat bagaimana Virus Corona di Indonesia itu.
• Kemungkinan Covid-19 Menular Melalui Hubungan Seks, Peneliti Temukan Virus Corona pada Sperma Pasien
"Sehingga kita nanti akan punya hold genom yang lebih sempurna dan lebih akurat lagi untuk menggambarkan Indonesia itu seperti apa," sambung Nasih.
Dari enam sidik jari tersebut, empat di antaranya mengarah ke tipe Virus Covid-19 di China.
Sedangkan sisanya mengarah pada tipe Virus Covid-19 di Eropa.
Diduga enam sampel itu berasal dari wisatawan asing atau enam orang Indonesia yang berwisata ke mancanegara.
Jika hold genom sequencing 100 persen mencapai hasil analisa maka akan dideposit dengan seluruh dunia
Sehingga Unair nantinya bisa menganalis hold genom sequencing di Indonesia. (TribunWow.com/Khistian TR/Mariah)