Terkini Nasional

Terang-terangan Ungkap Kejanggalan Kartu Prakerja, Faisal Basri Soroti Sasaran Program: Kan Mustahil

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ekonom Senior, Faisal Basri terang-terangan mengungkap kejanggalan dalam program Kartu Prakerja.

TRIBUNWOW.COM - Ekonom senior Faisal Basri mengungkapkan kejanggalan-kejanggalan program Kartu Prakerja, Kamis (7/5/2020).

Menurut Faisal Basri, program Kartu Prakerja yang diluncurkan pemerintah untuk membantu masyarakat terdampak Virus Corona dinilai kurang efektif.

Ia menyinggung pelaksanaannya yang dijalankan Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenko Perekonomian) yang dirasa kurang tepat.

Faisal Basri juga menyoroti sasaran Kartu Prakerja yang kurang jelas, karena saat ini terdapat lebih dari 9 juta penganggur di Indonesia dan tidak mungkin pemerintah bisa mencukupi semuanya.

Banyak PHK akibat Corona, Faisal Basri Sindir Kartu Prakerja: Kursus Online Gak buat Mereka Kenyang

Dilansir KOMPASTV, Kamis (7/5/2020), dalam acara Satu Meja The Forum, Faisal Basri yang saat itu menjadi narasumber menuturkan pendapatnya melalui sambungan video.

Ia menyinggung kementerian tenaga kerja yang memiliki data terkait pengangguran, namun malah tidak menangani pelaksanaan program Kartu Prakerja.

"Kalau kementerian tenaga kerja, kebetulan saya ikut membantu perencanaan tenaga kerja nasional, jadi cukup tahu banyak apa yang dilakukan kementerian ini," ujar Faisal Basri.

"Sampai -sampai mereka punya aplikasi bisa dibuka di handphone, jumlah tambahan penganggur setiap hari, lantas jumlah penganggurnya seperti apa, pendidikannya seperti apa, macem-macem gitu ya."

"Sehingga mereka sudah tahu persis apa yang harus dilakukan," imbuhnya.

Faisal Basri kemudian mengungkapkan poin-poin yang dianggapnya aneh dalam proses pelaksanaan Kartu Prakerja.

Ia menyoroti dana yang begitu besar, yang digelontorkan untuk pelaksanaan program Kartu Prakerja.

"Yang saya lihat janggal adalah jangan anggap 28 persen dari Rp 5,6 triliun itu kecil, itu jumlahnya 1,5 triliun rupiah. Jumlah yang teramat besar," singgung Faisal Basri.

Akademisi tersebut lalu mempertanyakan sasaran dari program ini yang dirasanya kurang jelas jika hanya menyasar pengangguran.

Ia menjabarkan data yang didapatnya dari situs Kementerian Ketenagakerjaan yang menyebutkan bahwa jumlah pengangguran mencapai lebih dari 9 juta orang.

"Kemudian kedua, yang mau disasar ini apa, penganggur?," tanya Faisal Basri.

Halaman
123