Pernyataan Fadli itu pun langsung memancing tanggapan Refly Harun.
Menurut Refly Harun, sejumlah pejabat justru menunjukkan reaksi santai saat ditanya soal anggaran besar Kartu Prakerja.
"Dan menurut saya ini berbahaya apalagi kalau reaksi-reaksinya itu sudah seperti bercanda," sahut Refly.
"Itu kan pertanda tidak ada lagi saluran," ucap Fadli.
• Pemegang Saham Lolos Daftar Kartu Prakerja: Ada Saldo Rp 1 Juta, Saya Belanjakan Video Rp 220 Ribu
Lantas, Refly menyebut anggaran Kartu Prakerja bahkan hampir menyamai dana penyelamatan Bank Century.
"Salam Rp 5,6 triliun kan begitu, jadi uang Rp 5,6 triliun itu dianggap seperti main-main saja padahal uang yang besar sekali," kata Refly.
"Hampir sama dengan penyelamatan Bank Century yang Rp 6,7 triliun itu kan."
Karena itu, Fadli menganggap dana Kartu Prakerja itu merupakan suatu perampokan.
Bahkan, ia menyebut meskipun curiga masyarakat tak bisa berbuat apa-apa untuk mengungkap teka-teki di balik anggaran Kartu Prakerja.
"Iya, menurut saya negara kita memang sedang dirampok kok," ucap Fadli.
"Kalau ini benar-benar perampokan di siang hari bolong dan kita yang mengetahuinya seperti cuma bisa teriak maling-maling tapi enggak bisa gebukinnya," tandasnya. (TribunWow.com)