Namun, hal itu tak dilakukan hingga Virus Corona menelan banyak korban.
"Karena memang virus ini pandemi bukan epidemi, jadi dia memang global dan bukan dari dalam," jelasnya.
"Sehingga kalau Jakarta dan kota-kota besar dijagain dari awal pintu masuk kita, maka kita bisa terjaga."
Melanjutkan penjelasannya, ia lantas menyoroti wacana relaksasi PSBB yang disampaikan langsung oleh pemerintah pusat.
Mardani menilai, wacana itu akan kembali menimbulkan masalah baru.
"Sekarang ada ide lagi Bang Karni terkait relaksasi, ini buat saya blunder berikutnya."
"Ketika mudik, kalau Bang Karni ingat maju mundur maju mundur," tukasnya.
• Jokowi Beri 5 Arahan Baru Hadapi Pandemi Corona, Evaluasi dan Target PSBB hingga Distribusi Bansos
Simak video berikut ini dari menit awal:
Komentar Karni Ilyas
Di sisi lain, sebelumnya Pimpinan redaksi tvOne, Karni Ilyas angkat bicara soal wacana relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah daerah.
Dilansir TribunWow.com, Karni Ilyas menyatakan wacana itu tak selayaknya dilakukan untuk menangani penyebaran Virus Corona.
Apalagi, menurut dia masyarakat kini sudah begitu siap menghadapi perpanjangan PSBB.
Hal itu disampaikan Karni Ilyas melalui tayangan YouTube tvOneNews, Senin (4/5/2020).
• Viral Pria di Bogor Ngamuk Gara-gara Tak Terima Ditegur soal Aturan PSBB, Dedie: Tak Usah Ngotot
Pada kesempatan itu, mulanya Karni Ilyas menyinggung soal kisruh data penerima bantuan sosial (bansos) bagi warga tewrdampak Virus Corona.
Ia pun menyoroti aksi pemotongan bansos yang terjadi di sejumlah wilayah.
"Jadi data ini yang kita lemah selama ini dan itu juga ditambah lagi saya dengar ada pemotongan di wilayah Tangerang oleh RT," kata Karni Ilyas.