Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19, dokter Wiku Adisasmita mengungkap ketakutannya pada masa lalu yang kemudian menjadi kenyataan.
Ketakutan yang terjadi 2010 itu terkait dengan penyebaran virus yang menyerang bumi.
Hal itu disampaikan Wiku Adisasmita saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (29/4/2020).
• Anies Beri Peringatan meski Akui PSBB Buat Corona di Jakarta Turun: Jangan Merasa Merdeka dari Covid
Menurut Wiku, semua orang di dunia gagal fokus menangani Virus Corona lantaran lebih terfokus pada akibat wabah tersebut.
Manusia lebih fokus pada penyebaran Virus Corona manusia ke manusia.
"Menurut saya semua orang gagal fokus, seluruh dunia gagal fokus, semua melihat kepada korban, pada manusia, karena adanya transmisi antara manusia ke manusia," ungkap Wiku.
"Dan terus menyiapkan rumah sakit, menyiapkan ventilator, bednya, dokternya, dan terakhir kuburannya," imbuhnya.
Padahal jika Virus Corona ini sungguh-sungguh dikenali, maka bisa dipahami wabah tersebut terjadi karena ketidakseimbangan alam.
"Padahal kalau kita kenali musuh siapakah musuh ini, musuh ini adalah virus yang muncul karena ketidakseimbangan alam," katanya.
Wiku lalu mengungkapkan dirinya pernah membaca sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan pada 2004 mengenai penyakit baru di masa depan.
"Sudah lama memunculkan sebuah istilah karena ketakutan saya pada tahun 2010."
"Pada saat itu yang saya takut sekali adalah melihat suatu publikasi di tahun 2004 yaitu yang disebut dengan Immerging and Re-immerging infectious disease," kata dia.
• Pandemi Virus Corona, Bayi Baru Lahir Diberi Nama Covid, Corona, hingga Lockdown
Ia tak menyangka virus itu menyebar banyak sekali di dunia.
"Jadi munculnya penyakit baru, munculnya penyakit baru lagi atau secara sengaja penyakit itu muncul dan ternyata jumlahnya banyak sekali saya sebut istilahnya the disease of tommorow," ujar dia.
Wiku menjelaskan sudah ada empat penyakit baru dalam 16 tahun terakhir.