"'Harus ada orang yang disalahkan' iya kan? harus ada, banyak sekali orang yang tidak mau menerima situasi ini hal yang organik setelah terjadi, tidak bisa menerima."
"Sehingga lebih mudah menyalahkan satu orang, satu pihak, atau mempercayai satu konspirasi. Itu adalah cara berpikir malas iya kan," ucap dia.
Padahal sudah banyak para peneliti maupun ilmuwan yang menyebut bahwa wabah diprediksi terjadi.
Namun, para ilmuwan lebih bertanya-tanya kapan terjadi.
"Sedangkan kalau kita percaya pada saintis, saintis yang sudah berbicara, ini sudah diprediksi bertahun-tahun mbak Nana."
"Iya kan kita sudah banyak sekali saintis dan reasercher dan dokter-dokter pun yang bilang bahwa pandemik seperti ini apakah akan terjadi, tetapi kapan terjadi."
"Seperti Bill Gates telah melakukan empat tahun," jelas Nadiem.
Sehingga wabah penyakit itu sebenarnya sudah diprediksi akan terjadi.
"Jadi kalau kita bener-bener mendengarkan orang-orang yang terpintar dan paling saintifical, paling rasional, ini adalah suatu fenomena yang harusnya kita sudah mengerti ini akan terjadi," ungkapnya.
• Tak Semua Murid Bisa Belajar secara Online, Begini Kisah Guru Perbatasan di Tengah Pandemi Covid-19
Pendiri Gojek ini menduga, masalah wabah bisa saja terjadi kembali di masa depan.
Namun dengan adanya wabah Virus Corona yang kini terjadi bisa menjadi pembelajaran manusia.
"Dan kemungkinan besar Mbak Nana saya sedih menyebutnya tetapi bisa terjadi lagi."
"Tapi untunglah kita bisa belajar dari trial-an ini walaupun dampaknya luar biasa, tapi yang terpenting kita belajar dari pada experiences ini sehingga kita bisa mengantisipasi bencana-bencana lain," ucap Nadiem.
Lihat videonnya mulai menit ke-3:26:
Pakar Gugus Tugas Ungkap Ketakutannya soal Prediksi Penyakit Baru